Senin, 28 September 2020

SUARA HATI

 



Tak ada yang sempurna
Tak ada yang benar-benar sempurna
Bahkan...saat niat terucap ingin kembali pada fitrahNya.

Yaa Rabb...perjuangan itu nyata, ketika harus melawan diri sendiri.
Ketika tekad telah dibulatkan, janji telah diikrarkan, do'a telah dipanjatkan dan ikhtiar telah dilakukan. Semua semestinya bersinergi untuk menuju perbaikan diri yang hakiki (yaa Allah). Tapi dalam perjalanan, kenyataan tidak semulus yang dibayangkan.

Saat mata memandang kesana, mengintip kesini. Segala sisi kehidupan diperhatikan, mencoba menjelajah, mencari satu wadah agar bisa optimal mengembangkan diri, menuai ilmu dan menyambung banyak tali silaturahmi.

Dalam kegamangan diri mencari cinta sejati. Banyak hal yang ditemui. Banyak hal yang menjadi ujian diri. Berpacu dengan waktu, menyelisih diri dalam balutan ekspectasi yang bahkan mungkin hanya serupa ilusi dan halusinasi.

Kata demi kata...kalimat demi kalimat mencoba dijadikan pengingat. Sejatinya diri seringkali terjebak dan terjerat dalam kehaluan dunia sesaat.

Tak ada yang tak mungkin.
Tapi jika segala kemungkinan menjadi sandaran dan lalu menerka-nerka...entah apa yang akan terjadi.

Perjalanan entah akan berakhir dimana.
Sementara cerita hidup lebih banyak salah dan dosanya.
Hanya dengan do'a dan harap cemas.
Saat kaki salah berpijak.
Saat langkah salah arah.
Jangan sampai berkecil hati.
teruslah perbaiki diri dan luruskan niat.
Meski perjalanan hidup seringkali membawa diri melenceng dari yang semestinya.

 

Tasikmalaya, 28 September 2020

Sabtu, 11 Juli 2020

Hadiah Istimewa Itu Bernama Do'a




Bismillah

Subhanallah walhamdulillah...setelah sekian lama absen di lapak ini, akhirnya Allah izinkan aku untuk posting kembali sebuah tulisan. Yang berharap, tulisan ini bisa bermanfaat bagi sesiapa yang membacanya, terlebih lagi untuk diri sendiri yang fakir ilmu ini.

Hadiah istimewa itu bernama do'a..
Sebagai pengikat dan penjagaan terbaik sepanjang masa.
Sebagai wujud cinta dalam diam dan kesunyian.
Sebagai wujud rasa kebersahajaan penuh ketulusan.
Sebagai bentuk kepasrahan diri atas keterbatasan yang dimiliki.

Do'a bagian dari segala keluh kesah yang dirasa.
Bagian dari harapan tentang masa depan.

"Do'a adalah senjata orang mukmin"
(https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/objgye313)

Pernah dengar kan ungkapan tersebut?
Bisa jadi sering sekali mendengar ungkapan itu. Tak ada seorang pun yang luput dan ingin jauh dari "do'a". Entah dia berdo'a tentang kebaikan ataupun sebaliknya. Bisa jadi, meski hanya sekadar berucap tak sengaja atau sekadar becanda, nyatanya kadang ucapan tersebut kelak menjadi nyata. Maka sering juga kita mendengar bahwa kata-kata adalah do'a.

Do'a bisa merubah takdir.

Ungkapan tersebut pun seringkali didengar. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits

لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ

Artinya: “Tidak ada yang dapat menolak takdir ketentuan Allah selain doa. Dan tidak ada yang dapat menambah umur seseorang selain perbuatan baik.” (HR At-Tirmidzi).

Do'a itu sangat penting bagi kita. Terlebih saat diri merasa tengah berada pada jalan buntu atas apa yang diri alami. Kadang tanpa sadar hati dan mulut pun berkomat-kamit seakan melafalkan do'a, yang menurut sendiri pun, itu sekadar ucapan spontan. Tapi tidak jarang, karena merasa sering berdo'a, saat do'a yang kita panjatkan belum juga merasa terkabul, kita merasa lelah dan berkeluh kesah karena hal itu. Bahkan akhirnya berhenti untuk berdo'a.

Yang penting dari sebuah do'a adalah adab ketika berdo'a. Yupz...ini yang seringnya aku juga lalai untuk memperhatikan.
Ada beberapa adab yang penting kita ketahui agar do'a bisa menjadi lebih melangit lagi dan tentu saja dikabulkan oleh Allah.

Berikut adab-adab dalam berdo'a:

1. Perbanyaklah berdo'a

Ini penting banget, jangan merasa diri mampu mendapatkan apa yang kita ingin, lalu terlupa untuk berdo'a agar bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Itu sama saja kesombongan, seolah apa yang kita dapatkan adalah hanya karena kemampuan kita sendiri.

"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke neraka jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. Ghafir:60)

2. Tidak berkata "aku telah berdo'a tapi tidak dikabulkan"

Imam Muslim Rahimahullah meriwayatkan:

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Abu 'Ubaid maula Ibnu Azhar dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahi 'alaihi wassalam bersabda: Do'a seseorang dari kalian alan senantiasa dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa hingga mengatakan "Aku telah berdo'a kepada Rabbku, namun tidak atau belum juga dikabulkan untukku." (HR. Abu Dawud:1484)

3. Menengadahkan telapak tangan ke atas dan bukan punggung tangan.

Dari Malik bin Yasar As Sakuni, Al-Aufi bahwa Rasulullag shallallahu 'alaihi wassalam bersabda: "Apabila kalian meminta kepada Allah, maka mintalah dengan menengadahkan telapak tangan dan jangan meminta dengan belakangnya." (HR. Abu Dawud:1486)

4. Berdo'alah dan yakin do'a akan dikabulkan dan hati jangan lalai kepada Allah.

Dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah bersabda: "Berdo'alah kepada Allah dalam keadaan yakin akam dikabulkan dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan do'a dari hati yang lalai."(HR. Tarmidzi:3479)

5. Tidak berlebih-lebihan dalam berdo'a

Rasulullah bersabda: "Akan ada sebuah kaum berlebihan dalam berdo'a."(HR. Abu Dawud:1480)

6. Do'a singkat dan padat

Imam Abu Dawud Rahimahullah meriwayatkan:

Telah menceritakan kepada Kami Harun bin Abdullah, telah menceritakan kepada Kami Yazid bin Harun dari al-Aswad bin Syaibandari Abu Naufal dari Aisyah ra, ia berkata,  Rasulullah saw menyukai do'a-do'a yang singkat padat dan meninggalkan selain itu. (HR. Abu Dawud:1482)

7. Memperbanyak istighfar

Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda : " demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar (meminta ampunan) dan bertaubat kepada Allah dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. Bukhari:6307)

8. Berdo'a memohon kebaikan dunia akherat

Dari Anas bahwasanya Rasulullah pernah menjenguk seorang laki-laki muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil. Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: "Apakah kamu pernah berdo'a ataupun memohon sesuatu kepada Allah?" Sahabat tersebut menjawab: "Ya, saya pernah berdo'a, Ya Allah ya Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa tersebut didunia ini. Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun bersabda: "Subhanallah, mengapa kamu berdo'a seperti itu. Tentu kamu tidak akan taha. Mengapa kamu tidak berdo'a : "Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia da kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka. Anas berkata: "Lalu Rasulullah berdo'a kepada Allah untuk sahabat tersebut dan akhirnya Allah pun menyembuhkannya." (HR. Muslim:2688)

9. Merendahkan suara saat berdo'a
 
Imam Muslim ra mengabarkan:

Menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudhail dan Abu Mu'awiyah dari 'Ashim dari Abu 'Utsman dari Abu Musa dia berkata: "Kami pernah menyertai Rasulullah dalam suatu perjalanan. Tiba-tiba ada beberapa orang sahabat bertakbir dengan suara keras. Mendengar suara takbir yang keras itu,  Rasulullah pun berkata: "Saudara-saudara sekalian, rendahkanlah suara kalian! Sesungguhnya kalian tidak berdo'a kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdo'a kepada Tuhan Yang Maha mendengar dan Maha Dekat. Dia selalu beserta kalian." (HR. Muslim:2704)

10. Menyebut dan mengagungkan nama Allah saat berdo'a

Beliau Rasulullah bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan_Nya, ia memanjatkan do'anya kepada Allah dengan menggunakan nama_Nya yang agung. Bila ada yang berdo'a dengan nama tersebut, Allah mengabulkan dan jika ada yang meminta sesuatu dengan nama itu, Dia memberi

Sumber: buku "Tuntunan adab-adab Sunnah Rasulullah saw untim Kehidupan Sehari-hari"
Penulis Muhammad al Islam
Penerbit Pustaka Qur'an dan Hadits

Masih banyak adab berdo'a yang perlu kita perhatikan agar do'a-do'a yang kita panjatkan diridhoi oleh Allah. Semoga ini jadi pengingat diri.

Hadiah istimewa itu bernama do'a. Yang jika diulang-ulang, ibarat mengayuh sepeda, maka perlahan tapi pasti akan sampai pada arah yang dituju.
Panjatkan do'a dengan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya do'a. Dan apapun do'a dan harapan yang kini sedang bermain-main dalam benak dan pikiran kita, semoga dikabulkan oleh Allah Ta'ala.
Aamiin yaa mujiibbaassailiin.

Tasikmalaya, 11 Juli 2020

Sabtu, 13 Juni 2020

Teman Ngobrol Teman Sentilan




JANGAN SUKA MENYELA KALAU ORANG LAIN LAGI CERITA

Makjleebbb...saat denger kalimat diatas.
Sentilan dari teman ngobrolku. Emang sih nyentilnya sambil candaan. Cuma akhirnya bikin aku sadar.
Iya bangeeet...sekarang-sekarang ini aku termasuk orang yang paling gemes klo denger orang lain cerita tapi gak runut. Makanya ditengah cerita kadang nanya atau lebih ekstrimnya mah "menyela". Meski pada dasarnya aku termasuk orang yang lebih suka banyak mendengarkan dan menyimak orang lain kalau bercerita.
Tapi ada kalanya juga, tetiba kita melenceng dari lintasan kebiasaan. Dan bersyukurlah ketika ada teman yang mengingatkan...setidaknya ini bisa jadi rem diri saat ngobrol dengan orang lain yang belum begitu kenal akrab.
.

Alhamdulillah...orang yang nyentil aku dengan kalimat tersebut adalah teman yang sudah lama kenal. Kan asik ya, yang nyentil itu teman ngobrol yang kena langsung selaan aku saat dia lagi asik bercerita walau aku agak sedikit berargumen bahwa aku nyela karena ada yang gak jelas runutan ceritanya (maafin...hehehe). Walau memang umurnya jauuh banget bedanya. Tapi tentu ini aku jadikan catatan dan pengingat aku untuk lebih sabar saat mendengar dan menyimak orang lain bercerita.
.

Yang namanya ilmu yang baik dan benar tak selalu harus datang dari mereka yang usianya lebih banyak atau yang hidupnya sudah lebih lama.....iya kaan. Dari siapapun jika ilmu kebaikan dan kebenaran itu datang, maka ambil dan jadikan pelajaran yang berharga. Tak penting darimana dia berasal atau berapa usianya.
.

Ini mengingatkanku pada tulisan postingannya ustadz Hilmi Firdausi
Yang namanya tawadhu' itu adalah bersikap adil dan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Tawadhu' tidak sama dengan merendahkan dan menghinakan diri.
Dalam postingannya juga, dikutip tentang arti tawadhu' menurut Al-Fudhail.

Al-Fudhail mengatakan, tawadhu' berarti
"Engkau tunduk kepada kebenaran dan patuh kepadanya. Walaupun engkau mendengarnya dari seorang anak kecil dan walaupun engkau mendengarnya dari manusia terbodoh."
.

Dan sombong itu bukan berpenampilan keren, mobil keren, rumah keren, pasangan keren & semua yang keren lainnya (yang ini lagi rame nih ada yang membully para ustadz gegara tampil dengan yang keren2...mantaabbbs pan😍...semoga para ustadz senantiasa ada dalam penjagaan dan perlindungan Allah Ta'ala...aamiin)
Karena sombong itu sejatinya adalah menolak kebenaran.
.

Baru-baru ini juga aku habis mitap bareng sahabat yang lama gak bersua, kita sharing tentang apapun yang kita alami selama beberapa bulan terakhir ini. Semenjak PSBB berlaku, otomatis kita gak bisa bertemu, terlebih jam kerja aku yang lumayan padat dan tentunya Allah belum mengizinkan kita bertemu.
Qadarullah...alhamdulillah, hari pertemuan pun akhirnya terjadi. Setelah cerita dan sharing ini itu, tiba pada kesimpulan dan permintaanku tentang pendapat dan masukannya untuk masalahku. Dan ternyata ada kesamaan dengan sentilan teman ngobrolku sebelumnya, yaitu untuk tidak menyela saat orang lain sedang bercerita. Simak dulu sampai selesai, baru tanggapi.
Subhanallah...aku memang merasa akhir-akhir ini setelah segala perjalanan berliku, aku menjadi pribadi yang jadi kurang sabar, ingin selalu cepat selesai jika ada hal yang tidak mengenakkan atau kurang sesuai dengan hati. Sahabat shalehahku juga membenarkan, bahwa diusia kita yang sekarang, kita memilih untuk simpel dalam segala hal dan selalu ingin cepat selesai jika ada masalah atau kasarnya tidak ingin menggantungkan masalah apapun sampai berlarut.
.

Seneng banget bisa berbagi dengan sahabat satu ini yang rajin banget menimba ilmu yang salah satunya tentang parenting. Dan rasanya selalu ingin berlama-lama bersama, gak mau berpisah...hehehehe. Jadi memang sangat penting pake banggeueueut punya sahabat shalehah yang mumpuni dengan ilmu, setidaknya kita bisa kecipratan ilmu yang dia punya. Dan tentunya ada yang meluruskan saat kita melenceng dari jalur yang seharusnya.
.

Jadi kangen berburu kajian...hikshiks
Meski ilmu bisa kita dapat darimana saja dan dengan cara apa saja. Tapi hadir langsung di majelis ilmu itu lebih menyejukkan dan tentunya berharap keberkahan didalamnya.
Semoga Allah ridho dan Allah mudahkan kita untuk bisa menimba ilmu dengan cara apapun.


Tasikmalaya, 13 Juni 2020

Sabtu, 30 Mei 2020

Istimewanya Silaturahmi di Masa Pandemi


Tak ada lagi pelukan
Tak ada lagi ciuman
Tak ada lagi erat jabat tangan
Tak ada lagi mudik-mudikan
Pandemi merubah segala tatanan kehidupan

Subhanallah..
Walhamdulillah
Tak lepas bibir ini mengucapkan kalimat dzikir
Karena hanya itulah yang bisa kita lakukan selepas segala ikhtiar atas pandemi tahun ini.

Alhamdulillah...Ramadhan telah berlalu, saatnya menyambut Bulan Syawal yang syahdu. Dengan segala haru biru yang bercampur sendu. Haru...karena akan berpisah dan berharap tahun depan bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan. Bahagia...karena telah tuntas melewati Ramadhan Kareem...Ramadhan penuh berkah
(belum tuntas bagi yang punya qodho shaum 😊). Bahagia...karena masih Allah beri waktu, kesempatan untuk menikmati gema takbir berkumandang di setiap Mesjid di penjuru Bumi. Bahagia...karena dimampukan menunaikan zakat fitrah penyempurna penutup amalan Ramadhan. Bahagia...Syawal telah tiba, saatnya berbuka, melapangkan dada dan meluaskan sabar. Karena di bulan inilah saatnya kita melenyapkan segala dendam...menuntaskan segala keresahan jiwa dengan saling maaf memaafkan.

Dalam firman Allah swt:

“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang (QS An-Nuur:22)”

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf :199)

Sadar atau tidak...saat kita berinteraksi, berkomunikasi dengan teman, saudara, kerabat dan sahabat, kata-kata terucap bisa jadi ada yang menyinggung perasaan. Walau mungkin tak mengungkap apa yang dirasa, tapi sejatinya manusia terkadang hanya bisa menelan apa yang sebenarnya dirasa.

Rasulullah SAW bersabda, 
“Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan. (HR Ath- Thabrani)”


Sabda Rasulullah SAW,
"Jika hari kiamat tiba terdengarlah suara panggilan “Manakah orang-orang yang suka mengampuni dosa sesama manusianya?” Datanglah kamu kepada Tuhan-mu dan terimalah pahala-pahalamu. Dan menjadi hak setiap muslim jika ia memaafkan kesalahan orang lain untuk masuk surga. (HR Adh-Dhahak dari Ibnu Abbas r.a.)"

Source: www.renunganislam.com

Syawal yang kerap kali kita isi dengan takbiran dan shalat Ied pada pagi hari di hari pertama, di masa pandemi ini agak berbeda. Istimewa memang...alih-alih ingin takbir keliling, ada pembatasan dalam berkelompok. Saat ingin menuangkan keharuan dengan berpelukan dan diiringi sedu sedan aliran airmata selepas shalat Ied. Kali ini, protokol kesehatan pun diberlakukan. Dimana pada saat shalat Ied pun dianjurkan untuk mengenakan masker dan menjaga jarak sebagai ikhtiar dari dampak Covid-19. Selain itu juga, dianjurkan tidak ada yang memaksakan untuk mudik. Berkunjung silaturahmi dengan sahabat dan kerabat...subhanallah.

Eiitsss....jangan dulu bersedih dan berkecil hati. Silaturahmi di jaman now apalagi di tengah pandemi ini, sudah pasti bisa lebih modern, canggih dan dipermudah. Cukup buka aplikasi, lalu saling sapa lewat layar ukuran segenggaman tangan atau layar seukuran TV 14 inch pun bisa dilakukan.

Hmmm...mungkin agak kurang afdol dan kurang sreg saat saling bermaafan dengan kerabat dan sahabat dari jarak yang tersambung lewat internet atau sambungan telephon. Qadarullah...apalah hendak dikata, semua dalam masa dan situasi yang tanpa kita harapkan dan bayangkan sebelumnya 😢
Langkah kaki dan bayangan diri yang biasanya di hari pertama berkunjung ke rumah saudara yang bisa disambangi dengan modal pulang pergi, kali ini cukup bersapa dan bermaafan lewat WA atau video call. Sudah dipastikan dengan saudara yang berjauhan beda pulau, itu sudah biasa. Dan bahasannya tidak jauh dari pandemi yang terjadi. Setidaknya, silaturahmi tetap terjalin karena ada komunikasi tanpa batas via hape. Apalagi sekarang video call sudah bisa di akses dengan lebih dari dua orang. Alhamdulillah...masih bisa bersua via hape. Tapi rasanya bahagia, setidaknya kita tahu masih pada sehat. Sementara saudara yang masih satu kota, alhamdulillah masih berjumpa muka dan masih bisa berkumpul sekejap dengan menikmati hidangan Lebaran ala kami 😊

Karena memanjangkan silaturahmi merupakan salah satu cara mewujudkan ukhuwah islamiyah selain juga membuat kerabat dan sahabat yang kita kunjungi atau kita sapa akan merasa senang, maka seharusnyalah kita terus menjaga silaturahmi.

Allah SWT berfirman sebagai berikut :

ٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-Mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan darinya pada Allah menciptakan isterinya : dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa’ : 1)

Ini membuktikan bahwa Allah memerintahkan kita untuk tetap menjaga hubungan silaturahmi apapun situasi dan kondisinya dan bagaimanapun caranya. Karena ada beberapa keutamaan dari menyambung dan menjaga silaturahmi, antara lain:

1. Dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizqinya

 “Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari)

2. Terhubung dengan Allah SWT

Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah SWT sebagaimana disebutkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, Rahim berdiri seraya berkata : ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman ; “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuska orang yang memutuskan engkau? Ia menjawab : iya. Dia berfirman : “itulah untukmu”

3. Penyebab masuk surga dan dijauhkan dari api neraka
   
“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturahmi)” (HR Bukhari dan Muslim)

4. Bentuk ketaatan kepada Allah SWT

    “dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisabnya yang buruk.” (QS. Ar-Ra’d : 21)

Sumber :
1. https://assajidin.com/2018/06/06/kumpulan-ayat-alquran-dan-hadist-nabi-betapa-dahsyat-berkah-silaturrahim/
2. https://www.google.com/amp/s/umroh.com/blog/hadits-tentang-silaturahmi/%3famp

Dimanapun kita berada, semoga silaturahmi selalu terjalin dan terjaga meski hanya via sosial media.
Dan semoga pandemi segera berlalu...aamiin insyaaAllah.


Tasikmalaya, 29 Mei 2020

Sabtu, 16 Mei 2020

Cantik Sehat di Bulan Ramadhan






Bismillah

Tak terasa...sudah sampai pada hari-hari terakhir di bulan Ramadhan. Sesaat lagi Ramadhan akan segera pulang. Sementara aku...hamba yang penuh dosa ini, masih terseok dalam setiap amalan dan bertanya, akankah diperjumpakan lagi dengan Ramadhan tahun depan???
Yaa Allah....semoga saja selalu ada kesempatan untuk berjumpa Ramadhan kembali...aamiin.

Ramadhan tahun ini...memang lain dari tahun-tahun sebelumnya. Di tengah pandemi yang belum pasti kapan berakhir, kita berharap selalu ada hikmah yang bisa kita ambil. Dengan segala keterbatasan yang kita punya, kita optimis bahwa masih ada harapan kebaikan dari setiap kejadian termasuk di tengah pandemi saat ini. Dan semoga sahabat-sahabat shaleh shalehah sehat-sehat selalu beserta keluarga.

Oh iya...ngomong-ngomong soal sehat, ada hikmah yang besar yang bisa kita ambil ya sahabat. Kita jadi lebih aware dengan kesehatan kita. Sebentar-bentar cuci tangan, habis dari warung, cuci tangan. Habis pegang duit, cuci tangan. Habis dari ATM, cuci tangan. Habis terima paketan, cuci tangan. Pokoknya habis ngapain cuci tangan...hehehe. Belum lagi tiap habis dari luar, langsung ganti baju dan walhasil, cuci baju pun jadi lebih sering. Rasanya parno banget ya ^^.

BTW...soal sehat memang itu penting banget. Karena dengan sehat, kita bisa menikmati apapun yang kita lakukan. Terlebih kita bisa benar-benar merasakan nikmat dalam beribadah...insyaaAllah. Semisalnya shaum Ramadhan yang kita jalani saat ini, benar-benar jadi dobel-dobel extra perjuangan untuk menjaga sehat. Karena tak bisa dipungkiri, saat ini kita seolah sedang berperang melawan musuh yang entah bersembunyi di tubuh yang mana. Maaf...terlalu di dramatisir ya 😌😏...fufufufufu

Aku sendiri gak punya tips atau ritual khusus untuk tetap jaga kesehatan. Masih dengan cara-cara sederhana dan disesuaikan dengan kemampuan financial tentunya. Beberapa diantaranya sesuai tips umum yang diberikan para ahli kesehatan.

1. Perbanyak makan sayur dan buah
2. Istirahat/Tidur cukup
3. Bercengkerama dengan matahari alias berjemur (nyuri waktu di jam kantor)
4. Olahraga yang cukup (ini jarang bangeeet dilakukan😌)
5. Minum madu dan wedang jahe

Tambahan tips : Menjaga asupan informasi, buatku ini juga menjadi bagian penting banget untuk menjaga kewarasan hati dan pikir😊, dengan mendengar dan menyimak kajian-kajian yang menyejukkan, membaca buku-buku bertema keIslaman, diharapkan bisa menambah kita jadi lebih positive learning, positive thinking, positive feeling dan positive action.

Buat kaum hawa...kalau ada sehat, pastinya gak mungkin melewatkan untuk tetap bisa cantik di tengah pandemi ini 😁
Yaa ini penting banget...ya kaaan????? Terlebih untuk yang sudah punya pasangan terus sedang menjalani masa #dirumahaja. Beuh gak mungkinlah, ketika #dirumahaja kita gak aware dengan kecantikan. Aku sich iyeeessss....hehehe.
Tapi aku sih gak punya tips khusus nih biar tetap cantik. Salonan pun gak pernah. Aku yang masih berjibaku dengan rutinitas kantor, ritual mandi minimal 2x sehari, itu sudah berasa mewah banget. Plus luluran pake ampas teh celup sepekan sekali. Ini asli..aku suka banget...kulit jadi berasa halus beut😄. Sedang untuk skin care wajah, aku hanya butuh pake cream siang dan malam. Dan jangan lupa, tetap cukupi kebutuhan air untuk tubuh dengan minum air putih kurang lebih 8 gelas sehari semalam. Dan saat Ramadhan ini, lagi lebih sering konsumsi dawegan alias kelapa muda tanpa campuran apapun😊. Sesederhana itu tips cantik sehat ala-ala aku ^^

Jadiii...cantik sehat di bulan Ramadhan itu tetap penting ya sahabat. Selain manfaatnya untuk kita rasakan sendiri, ini adalah bagian dari cara kita mensyukuri nikmat Allah yang diberikan. Yaitu menjaga tubuh yang dititipkan ini agar tetap bisa lebih sehat sehingga nyaman ketika digunakan untuk beribadah kepada Allah Ta'ala.

Selamat menikmati jamuan hari-hari terakhir Ramadhan ini. Semoga sehat-sehat selalu. Dan semoga kita bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan berikutnya...insyaaAllah😊😊

#stayhepi #stayhealthy #stayathome #keepistiqamah #keephamaasah

Wallahu'alam bishshawab

Tasikmalaya, 16 Mei 2020

Selasa, 05 Mei 2020

8 KEUTAMAAN DAN MANFAAT SHAUM

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah...aku masih diberi kesempatan untuk menjalani Ramadhan tahun ini hingga tidak terasa sudah memasuki 10 hari kedua. Masih dengan pertanyaan pada diri sendiri, sudah sampai mana hasil yang diraih? Masih terseok...semangaaat akuuuh 💪💪

Seperti yang kita semua tahu bahwa puasa adalah salah satu rukun Islam. Dimana kewajiban berpuasa dijelaskan dalam firman Allah surat Al Baqarah ayat 183.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."


Apapun yang Allah perintahkan, syari'at Allah selalu bertabur manfaat, salah satunya shaum ini.
Dari Kultum yang aku simak pada salah satu WAG, yang disampaikan oleh ustadzah Siti Aminah tentang ada 8 Keutamaan dan Manfaat Shaum.

Berikut resumenya...cekidot😊

8 KEUTAMAAN & MANFAAT SHAUM

1. Meraih derajat taqwa

Dalam firman Allah tersebut, disebutkan bahwa shaum diwajibkan bagi kita agar menjadi pribadi yang bertaqwa. Digembleng dalam ibadah shaum dan yang lainnya.
Memangnya apa keuntungan dari orang yang bertaqwa?

Keuntungan orang yang bertaqwa ada 5, yaitu :
1. Semua masalah akan diberi jalan keluar dan diberi rezeki dari jalan yang tidak terduga
2. Semua urusan akan dipermudah
3. Dosa akan terampuni dan pahala diperbanyak
4. Menjadi pribadi yang mulia
5. Amalnya diterima

2. Pahala yang amat besar

Nabi SAW ditanya, "wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkanku kedalam syurga."
Rasulullah bersabda, "hendaklah engkau melaksanakan puasa karena tidak ada yang semisal dengannya." (HR. Nasa'i, Ibnu Hiban dan Al Hakim)

Dalam hadits tadi Rasulullah SAW menjawab pertanyaan bahwa pahala puasa itu tidak ada yang sebanding dengannya. Saking besarnya pahala puasa, pahala tersebut tidak dapat digambarkan sama sekali. Nah inilah keberuntungan kaum beriman yang menjalankan shaum ramadhan sebulan penuh. Andai saja sehari berpuasa mendatangkan pahala yang amat besar, lalu bagaimana dengan pahala kesempatan puasa sebulan penuh di bulan ramadhan yang mulia.

3. Menghapuskan dosa

Dalam hidup ini Allah Ta'ala membuat siklus penghapusan dosa untuk kaum beriman, yaitu ada 3:

1. Siklus penghapusan dosa harian, yaitu shalat 5 waktu
2. Siklus penghapusan dosa pekanan/mingguan, yaitu hari Jum'at
3. Siklus penghapusan dosa tahunan, yaitu bulan Ramadhan

Nah siklus penghapusan dosa tsb diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW dari Riwayat Muslim.
"Antara shalat yang 5 waktu, antara Jum'at yang satu dan Jum'at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, diantara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar."

Hadits lainnya,

Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda: " barang siapa yang berpuasa dibulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya dimasa lalu akan diampuni." (HR. Bukhari Muslim)

4. Menjauhkan diri dari neraka

Jika satu hari menjalani shaum akan dijauhkan dari neraka selama 70 tahun, maka hasil dari sebulan berpuasa ramadhan selama 30 hari adalah 2100 tahun dijauhkan dari neraka...allahu akbar

Ada sebuah hadits HR. MUSLIM

Rasulullah SAW bersabda : "sungguh siksaan yang paaaling ringan bagi penduduk neraka adalah ia memakai sandal dari api yang dapat mendidihkan otaknya karena panasnya kedua sandalnya."

Tentunya kita berharap agar kita dijauhkan dari neraka selama-selamanya, maka caranya dengan berpuasa.

5. Syafa'at di hari Kiamat

Qa'at berkata : "seseorang menyeru, di hari kiamat kelak, setiap orang yang menanam amal tertentu akan diberi panenan atau pahalanya dan diberi tambahan kepadanya, kecuali para ahli al qur'an dan orang yang berpuasa, mereka diberi pahala tanpa hitungan dan keduanya al quran dan puasa memberikan syafa'at kepadanya di sisi Allah swt."

Diterangkan oleh ustadz Rehanul Bahrain
Beliau menyampaikan bahwa Shaum dan Al Qur'an adalah syafa'at di akherat.

Menurut beliau..manusia sangat butuh syafaat dengan izin Allah karena kesusahan yang dialami pada hari kiamat nanti semisal ketika di hari kiamat matahari didekatkan pada manusia sejauh 1 mil, ada manusia yang tenggelam karena keringatnya dan ada lagi manusia yang diseret dan berjalan dengan wajahnya dan kejadian di padang mahsyar yang sangaat lama, dimana satu hari di akhirat sama dengan 1000 tahun dibumi.
Beliau menukil salah satu dalil HR. Turmidzi

"Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan ke padang mahsyar dalam keadaan berjalan, dan ada juga yang berkendaraan serta ada juga yang diseret diatas wajah-wajah kalian."

6.  Akses khusus masuk syurga

Seperti mereka yang tergolong VVIP, orang-orang yang amat penting biasanya selalu mendapat akses dan kemudahan.

Bayangkanlah saat milyaran manusia berharap masuk kedalam syurga di hari kiamat, semua rela mengantri dalam waktu yang lama, namun bagi mereka yang rajin menjalankan shaum kelak mereka mendapatkan akses masuk khusus melalui gate bernama Ar Rayyan, siapapun tidak boleh masuk kecuali mereka yang suka berpuasa, baik Ramadhan maupun puasa sunnah yg lain seperti puasa Daud, Yaumil Bidh, puasa Senin Kamis.

7. Menahan hawa nafsu dan syahwat

Nafsu seksual adalah fitrah manusia yang Allah Ta'ala ciptakan. Menjadi mulia bagi mereka yang dapat menahan hawa nafsunya lalu menyalurkannya di tempat yang Allah halalkan. Namun sebaliknya menjadi amat tercela bagi mereka yang tidak bisa mengekang hawa nafsunya. Bagi mereka yang kerap tak sanggup menahan gejolak nafsunya, ketahuah bahwa agama ini memberikan rem yang amat pakem untuk nafsu yaitu puasa. Sebab puasa menurut Rasulullah SAW adalah penjaga dari hawa nafsu. Maka ini cocok bagi pemuda-pemuda yang belum memiliki pasangan halal.

8. Menjaga kesehatan

Kerap rajin berpuasa akan membuat tubuh semakin sehat. Sudah banyak para pakar medis menyatakan hasil riset bahwa shaum sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Apa saja sih manfaatnya?

Berikut list-nya:

1. Menurunkan berat badan
2. Meningkatkan kesehatan kardiovascular
3. Mempercepat metabolisme tubuh
4. Menurunkan tekanan darah
5. Menurunkan gula darah
6. Memperbaiki fungsi otak
7. Membuang lemak
8. Membersihkan kulit dan mencegah jerawat
9. Meningkatkan system kekebalan tubuh
10. Bikin awet muda dan bikin panjang umur

Dan masih banyak lagi manfaat shaum terhadap kesehatan. Namun kesehatan adalah efek samping dari menjalankan puasa. Niat berpuasa karena Allah Ta'ala tetap yang paling utama.

KULTUM
02-05-2020

Judul : 8 Keutamaan dan Manfaat Shaum
Pemateri : Siti Aminah Fasil 8 HOTS

MasyaaAllah...begitu besarnya keutamaan dan manfaat dari shaum yang kita kerjakan. Maka, harus dengan cara apalagi Allah tunjukkan ke-Maha Rahman dan Rahiimnya Allah atas hamba-hambaNya. Seringkali diri merasa, bahwa syari'at yang Allah tetapkan seolah mengekang kebebasan diri untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Padahal, semua demi kebaikan hamba_Nya kelak di kehidupan yang sesungguhnya yaitu AKHIRAT.

Semoga ibadah shaum yang kita kerjakan di bulan Ramadhan ini, ataupun ibadah shaum yang kerap dikerjakan di luar bulan Ramadhan, kelak menjadi syafa'at bagi hamba-hamba yang menjalaninya karena Allah Ta'ala semata. dan semoga kita senantiasa dimampukan untuk menjalaninya...aamiin yaa Rabbal'alamiin.


Tasikmalaya, 04 Mei 2020

Sabtu, 02 Mei 2020

RAMADHAN KREATIF

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ramadhan Mubarak


Tak terasa, sudah hari ke delapan di bulan penuh berkah dan ampunan ini. Sudah sejauh mana diri melangkah dan menikmatinya? Adakah peningkatan ibadah ataukah sebaliknya? Anteng dengan urusan duniawi ataukah urusan ukhrawi? 😌
Astaghfirullah...masih asik, anteng dengan urusan duniawi.

Suasana Ramadhan kali ini memang masih dalam sikon pandemi Covid-19 dan aku juga masih disibukkan dengan kerja yang belum diberi kesempatan untuk #dirumahaja a.k.a libur panjang, hanya hari Ahad dan qadarullah 1 Mei diberi kesempatan untuk #dirumahaja...alhamdulillah ^.^
Dan sekarang sudah memasuki Jum'at kedua dari sejak shaum dimulai.

Senang-senang gimana gitu kalau ada kesempatan #dirumahaja. Satu sisi, ada kerjaan rumah yang harus diselesaikan seperti setumpuk cucian, baju setrikaan atau menemani buah hati yang kadang ada keinginan untuk pergi keluar. Sisi lain sebenarnya, cuma ingin selonjoran sambil menikmati camilan atau berselancar medsos tanpa harus terganggu dengan hal lain..intinya ingin bermalas-malasan😄😄.
Tapi nyatanya gak bisa itu malas-malasan 😦😕. Dan syukuri saja waktu yang ada.

Satu hari ada keinginan makanan camilan yang tak biasa, akhirnya ada ide untuk bikin sesuatu. Roti tawar goreng isi keju. Ini gampang banget bikinnya. Bahannya juga gak ribet dan gampang didapat. Sudah jauh-jauh hari dipersiapkan, dan akhirnya hari Ahad pun tiba ^.^.

Bahan yang harus disiapkan untuk *Roti Tawar Goreng Isi Keju* :

Roti tawar segi empat kurleb 10 buah
Keju (merk bebas) diparut atau dipotong kecil-kecil
Telur 1 butir dikocok
Tepung roti
Minyak untuk menggoreng

Cara membuat :

1. Buang sisi-sisi roti tawar, lalu pipihkan roti tawar tersebut dengan gelas/botol kaca.
2. Simpan potongan/parutan keju ditengah roti tawar yg sudah dipipihkan, lalu lipat, boleh bentuk segitiga atau memanjang.
3. Tekan sisi-sisi lipatan roti tawar dengan ujung garpu agar melekat.
4. Celupkan pada telur yang sudah dikocok.
5. Gulingkan pada tepung roti/tepung panir.
6. Gorengkan hingga terlihat kuning cantik.

Note : boleh langsung goreng atau disimpan dulu di lemari es agar tepung rotinya melekat kuat dan isian pun bisa sesuaikan dengan selera😊

Taraaaa...hasilnya...seperti iniiii



Gampang kan ya dan murmer tentunya.
Dan yang pasti keluarga juga seneng, nyatanya langsung habiiiiis😁😁
Biar menambah selera, untuk coel-coelnya bisa ditambahkan saus atau mayones ya buibu, mba-mba😊.

Ramadhan juga insyaaAllah bisa lebih produktif dan kreatif dengan alternatif lain. Semisal meski hanya dengan selonjoran #dikasuraja saat ada kesempatan #dirumahaja, ada beberapa hal yang bisa diselesaikan.

Antara lain :

1. Nulis untuk bahan BW
2. Baca buku-buku Islami
3. BW droplink sahabat-sahabat shalehah
4. Menyelesaikan hanca tilawah ODOJ
5. Murajaah hafalan ODOA

InsyaaAllah...barakallah

semangaaaadh💪💪
Semoga Allah mudahkan untuk setiap niat kebaikan yang kita rencanakan...aamiin yaa mujiibassailiin 🙏


Tasikmalaya, 01 Mei 2020

Sabtu, 25 April 2020

MEDSOS Ooohhh MEDSOS

Haaaiii
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillah

Tak terasa, sudah kesekian puluhnya aku menulis di blog ini, banyak hal yang aku tulis walaupun dari segi bahasa dan cara penyajian masih jauh dari sempurna. Secara aku menulis sekadar menumpahkan pikiran yang seringkali tak bisa dibendung dengan segala narasi pikiran yang terbentuk.
Dan aku bukan termasuk yang pandai dalam berkomunikasi juga, jadi kadang jadi minder untuk menuangkan kata-kata.

Baiklah...sudah pukul 22.07

Kita mulai bercerita tentang medsos.
Siapa sih yang tidak mengenal medsos atau sosmed sekarang ini?
Media Sosial dengan bermacam ragam aplikasi yang ditawarkan dan dengan peruntukannya masing-masing berbeda. Secara sejak aku kenal medsos, ada beberapa catatan tentang medsos itu sendiri. Ada banyak aplikasi medsos yang aku kenal, disini aku tak akan jelaskan secara detil aplikasi medsos yang aku tahu. Secara, referensinya belum aku punya.

Berikut listnya:

1. Facebook (FB)
2. Friendster
3. Foursquare
4. Wechat
5. Michat
6. Path
7. Instagram (IG)
8. Twitter

8 aplikasi tersebut diatas, semuanya sudah aku coba. Manfaat dan madharatnya sudah juga aku rasakan. Aku sendiri kenal medsos pertama kali saat kerja. Ya jujur saja...sebagai bagian dari golongan orang yang tidak begitu berlebih...masih bisa menikmati telpon umum pun, itu sudah sesuatu banget. Atau bisa memiliki telpon genggam masa itu, adalah sesuatu yang membuat aku merasa jadi prestisius gitu😄

Saat itu, medsos yang aku kenal pertama kali adalah Facebook atau lebih sering kita sebut singkat yaitu FB. Tapi saat itu, tidak serta merta aktif berinteraksi dalam FB, secara dunia kerja masih lebih butuh perhatian dan aku juga masih gaptek banget dan masih harus belajar berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, ide atau opini. Padahal kerjaku saat itu dibidang broadcast/peradioaan. Tapi masih saja aku merasa terganjal dalam urusan komunikasi. Dan pastinya belum didukung oleh alat penunjang yaitu hape, jadi untuk membuka aplikasi tersebut harus lewat komputer. Sementara pekerjaan saja masih menyita. Saking seringnya tak terjamah, bahkan beberapa kali harus ganti akun karena lupa password😄

Sampai akhirnya aku pindah kerja dan setidaknya ada fasilitas yang lebih baik, maka petualanganku di dunia internet pun bertambah. Hampir lama mengenal FB, lalu akhirnya mengenal aplikasi yang lain seperti Friendster, Foursquare, Path dan semua yang ada di list, meski usianya tidak semuanya berlangsung lama. Yang hampir bertahan sampai sekarang adalah FB, IG dan Twitter.

Semua aplikasi yang ada tentunya ada nilai plus minusnya. Selama aku menikmati fasilitas tersebut, tentu saja setelah melalui berbagai kejadian dan akhirnya banyak pertimbangan, ada hal-hal yang memang perlu untuk disortir, diperbaiki dan diminimalisir dampak dari penggunaan medsos ini. Pastinya ini berkaitan pula dengan perjalanan hijrahku, niat dan tujuan hidupku kedepannya.

Selalu seru kalau menyimak semua perkembangan dunia, termasuk di medsos. Bagaimana orang-orang berprilaku dalam menggunakan medsos, pastinya ini bisa kita ambil pelajaran apapun yang kita baca mengenai postingan mereka.
Sudah tentu, tiap orang punya caranya sendiri dalam bercerita atau memposting apa yang mereka mau. Secara aplikasi yang ada memang disiapkan untuk itu. Terlepas dari niat dan tujuan mereka. Pastinya ada pro kontra terkait apa yang orang-orang lakukan dalam bermedsos. Sebagian orang ada yang vocal terhadap pemerintah, mereka berani tampil untuk menyuarakan kebenaran yang bisa jadi sebenarnya ada yang merasa terwakili dengan postingan mereka yang vocal tersebut. Sebagian lagi, ada yang bernyali besar untuk speak up terkait kejadian tidak menyenangkan yang mereka alami, baik berawal dari dunia medsos dan lalu berlanjut ke real life. Ada sebagian pula yang menggunakan medsos sebagai sarana untuk menyalurkan hobinya, semisal fotography. Ada pula yang menjadikan medsos sebagai tempat sambat-sambat segala keresahan. Walau kadang kita temui juga mereka yang menggunakan medsos sebagai jalan untuk mengadu domba, menyebarkan berita-berita hoax yang tidak bertanggungjawab, menyebarkan kebencian hanya karena ada perbedaan pendapat atau beda pilihan. Saling serang dan perang opini, yang kadang bagi aku yang awam, hal tersebut memang agak miris saat membacanya.
Yang perlu diingat, kita tidak bisa menyetir atau mengatur apa yang orang-orang posting. Apalagi jika harus sesuai keinginan kita yang menjadi bagian penikmat medsos. Pastinya akan ada dampak dari apa yang terjadi dengan adanya respon dari yang lain misalnya. Banyak kejadian tak menyenangkan berawal dari cara respon orang-orang dalam bermedsos, setidaknya kita bisa mengambil pelajarannya jika kita merasa dampak apapun yang terjadi atas respon postingan tersebut ternyata melenceng dari jalur kebaikan.
Atau setidaknya, kita bisa memilih memilah, mana bagian-bagian yang bisa membuat kita merasa nyaman atau tidak. Dan tentu saja, berusaha menjaga dan mengendalikan diri agar bisa tetap berada di jalur kebaikan dan kebenaran, setidaknya demi kenyamanan hati dan kewarasan pikir 😊.

Apapun pilihan kita dalam menggunakan sarana teknologi internet terutama medsos, tentunya nanti konsekuensinya akan kembali pada diri masing-masing. Semestinya, sebelum menggunakan medsos apapun, sebelum diri memposting atau mereply apapun postingan, perlu diri ingat tentang hadits yang satu ini.


 .عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau hendaklah ia diam.” (H.R. Bukhari)

Dan firman Allah yang juga menjelaskan,
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Artinya: “Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS Qaf [50]: 18).

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-saja

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari]

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-saja
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari]

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-saja
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari]

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-saja
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-sa
Subhanallah...yang terjadi, malah diri kadang kebablasan, saking seringnya keasikkan ketika berselancar di medsos, terlebih jika sudah ada lawan bicara, saling reply dalam postingan masing-masing. Dan padahal diri tahu, ada pertanggungjawaban di akhirat kelak atas apapun yang diri lakukan  di dunia...besar ataupun kecil termasuk urusan perkataan, baik lisan maupun berupa tulisan, dan Allah Maha Mengetahui sekecil apapun, baik yang tersembunyi ataupun yang terucap jelas.
Astaghfirullah 😟

Dan bismillah...selama bulan Ramadhan ini, aku berhenti dulu dari medsos yang akhir-akhir ini lebih intens aku sambangi (Twitter). Karena memang aku merasa terlalu banyak waktu tersita ketika berselancar di Twitter. Kadang bisa sampai larut malam asik bermain, entah sekadar membaca postingan orang-orang dan lalu mereply-nya hingga asik ngobrol, atau juga sengaja menumpahkan setiap kata yang asik menari-nari dikepalaku 😄.
Sementara itu, godaan yang sangat real adalah...ketika berinteraksi sesama rekan kerja di kantor. Tentunya ini jadi peer yang lumayan banget menantang. Karena intesitas bertemunya yang setiap hari kecuali Ahad, dan interaksinya yang lumayan padat selama hampir 9 jam. Pastinya akan banyak hal yang menjadi topik perbincangan. Entah tentang pekerjaan itu sendiri, hingga semua yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

Semoga Allah mampukan aku khususnya, untuk senantiasa menjaga lisan dan perbuatan dalam keseharian terutama dalam bermedsos....aamiin insyaaAllah.
Bismillah


Tasikmalaya, 25 April 2020


وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-saja


Kamis, 09 April 2020

KEBERSIHAN TANGGUNGJAWAB BERSAMA

KEBERSIHAN TANGGUNGJAWAB BERSAMA





Selalu ada dua sisi

Yang satu membuang
Yang lain memunguti

Yang satu mengotori
Yang lain membersihkan

Begitulah hidup...ibarat koin atau mata uang, ada dua sisi yang tampak.

Menikmati sebagian waktu dengan olahraga atau jalan-jalan, ternyata banyak hal yang bisa kita pelajari dan kita cermati bagaimana orang-orang berprilaku di tempat-tempat publik.
Zaman yang semakin canggih, tidak serta merta menjadikan pola pikir juga ikutan canggih, malah kadang seringkali mundur.
Meski tidak semua orang berprilaku begitu.
Ada yang dengan nalarnya yang masih sehat, mereka berpikir jauh kedepan tentang masa depan "RUMAH KITA" yang kelak akan diserahkan pada generasi berikutnya.

Salah satu contoh saja mengenai prilaku manusia yang sepertinya sepele tapi bisa berdampak besar nantinya.
Budaya membuang sampah.
Masih saja ada yang dengan seenaknya membuang sampah tidak pada tempatnya. Apalagi kalau lihat yang buang sampah dari dalam kendaraan, tinggal lempar begitu saja. Kadang suka ngenes aja lihatnya. Belum lagi jika yang dibuangnya adalah puntung rokok, yang selain mengotori jalan, abunya yang kadang masih nyala, juga bisa membahayakan pengguna jalan lainnya. Suka pengen teriak deh...
"woooyyy...ini jalan bukan asbak!!!"
...aahh tapi, ya sudahlah, apa boleh buat, cuma bisa gigit jari doang.
Jadi heran, apa sebenarnya yang ada dibenak pikiran mereka yang seenak udelnya buang sampah tidak pada tempatnya.

Hmmm...jangan sampai deh berpikir bahwa ada petugas kebersihan dan lalu bernarasi "lalu buat apa mereka digajih...kan buat jaga kebersihan...sapu-sapu sampah"
Ya gak gitu juga...mereka sadar koq kalau pekerjaan mereka yang memang bersih-bersih, sapu-sapu sampah.
Nah coba kita pikir deh...saat mereka bekerja dijalanan...dan mereka sudah selesai melaksanakan sebagian tugasnya, waktunya untuk istirahat dulu, makan dulu atau shalat dulu.
Lalu kita dengan seenaknya buang bekas makanan dengan sembarangan. Sedetik berharga ketika mereka hendak melepas lelah sejenak sekadar untuk mengisi perut misalnya.

"Ya tapi kan belum tentu juga mereka sebagai petugas kebersihan melakukan hal yang sama ketika libur bertugas, siapa tahu sama suka buang sampah sembarangan"
Heeiiii...mengapa harus mikir dan berprasangka tentang orang lain untuk mendidik diri jadi lebih baik.
Jangan berpikir tentang orang lain yang kita sendiri tidak tahu telah melakukan hal diluar kebiasaan yang baik atau tidak. Tapi ketika kita melihatnya demikian, maka jadikanlah sebagai bahan introspeksi, rubahlah kebiasaan itu dari diri kita sendiri dulu. Atau jika memang mampu untuk mengingatkan, ya cobalah ingatkan dengan cara yang baik.

Bukankah kita sering mendengar bahwa "Kebersihan itu sebagian dari Iman" (hadits dhaif. Maknanya shahih (benar))
Dan Allah juga mencintai keindahan dan kebersihan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الجَمَالَ

“Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan (termasuk kebersihan dan kerapihan –pen).”  (HR. Muslim no.91)

Dalil lainnya adalah firman Allah Ta’ala,

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ

“Dan pakaianmu, maka bersihkanlah.” (QS. Al Mudatsir [74] : 4)

Kapan lagi kita merubah kebiasaan kita jika bukan dimulai dari sekarang, detik ini, saat ini dari diri sendiri dulu dan mulai dari hal kecil.

Misal jika kita punya rencana untuk jalan-jalan atau berkunjung ke area publik, baiknya kita siapkan kantong plastik kecil, untuk jaga-jaga jika di tempat yang kita kunjungi fasilitas pembuangan sampah agak susah ditemukan (hmmm...ini mah misal ya 😊), maka ketika bungkus bekas makanan bisa kita simpan dulu pada kantong plastik yang kita bawa...simple kan?!

Naaah...sekarang sudah mulai memasuki musim penghujan.
Yuuuk...jaga kebersihan.
Mulai buang sampah pada tempatnya dimanapun berada.
Semoga kita semua bisa melakukan kebaikan-kebaikan yang dampaknya bukan hanya untuk kita sendiri tapi untuk semua generasi-generasi berikutnya.


Tasikmalaya, 09 April 2020

Jumat, 27 Maret 2020

MANUSIA vs CORONA





Bismillah

Di tengah mewabahnya penyakit CORONA yang disebabkan oleh salah satu virus yang bernama "COVID-19", banyak hikmah dan ibrah yang bisa kita ambil dari kejadian wabah pandemik ini.

Subhanallah...
Setidaknya ini semakin memberi kesadaran pada saya, bahwa Allah Maha BerKehendak atas apapun. DIA Maha Kuasa diatas segala Kuasa yang tak sepatutnya disombongkan oleh "siapapun" yang disebut "manusia".
Yang berhak sombong itu hanya Allah.

Setidaknya ada beberapa hal yang bisa saya ambil menjadi pelajaran banget.

1. Membuat kesadaran akan kebersihan jadi lebih diperhatikan.Yang biasanya tak acuh, cuek pada cuci tangan karena dianggap hal sepele, sekarang jadi lebih aware.

2. Anak jadi bisa lebih diperhatikan karena ada #dirumahaja. Terlepas dari semua/sebagian yang menyambut gembira cara ini. Bapak kerja dirumah, Ibu shopping dirumah, anak pun belajar dirumah...kembali kumpul tapi tetap harus jaga jarak ya. Bagi sebagian yang belum bisa untuk #dirumahaja, semoga Allah limpahkan penjagaan dan perlindunganNya...aamiin

3. Adanya social distancing...jaga jarak aman..kayak jarak mobil ke mobil biar tak ada benturan kalau tetiba ada rem mendadak..ehh nyambung gak sih 😀😀
Setidaknya ini membuat semakin intense-nya kita dengan Allah, banyak dzikir, beristighfar dan semakin dekat secara personal...ya secara personal, karena kita semakin punya banyak waktu mengadu dan bercerita sendiri2...setidaknya itu yang saya tangkap dari social distancing yang sekarang sedang diupayakan.

Dan pastinya masih banyak ibrah lainnya yang bisa diambil dari situasi sekarang.
Tak bisa dipungkiri, situasi sekarang ini pastinya jadi perhatian besar semua pihak, tidak terkecuali. Dan semua orang pada akhirnya beropini terlepas dia ahli atau bukan atau sekadar diembel-embeli "katanya" sampai termakan hoax ini itu yang berseliweran misal (ini yg bahaya).😔😔

Bagi saya sebagai kaum buruh walau sekarang lebih dikenal dengan istilah karyawan swasta, bukan berarti tidak kepikiran dengan sikon sekarang ini. Ada hal yang memang tidak bisa dipungkiri menjadi dilema yang entah akan berujung seperti apa. Adanya himbauan WFH (work from home) atau #dirumahaja bukanlah hal buruk tapi bisa jadi juga bukan pilihan yang tepat bagi sebagian orang terlebih yang hidupnya menggantungkan hasil dari ikhtiar harian.

Tidak semua orang memiliki kemampuan hidup yang layak atau berlebih. Dan tidak semua orang juga mempunyai sense of humanity yang sama...dilema. Kita tidak bisa menutup diri dari keadaan tersebut.

Tak ingin berpanjangan beropini diluar kapasitas saya. Opini-opini yang berkembang di berbagai sosial media, pastinya patut saya saring sebelum di sharing lagi. Bahkan untuk menjaga kesejahteraan hati saya pribadi, saya memilih #lockdown sementara akun saya di medsos yang gampang diakses oleh manusia sebumi 😁😁

Yang pasti apa yang terjadi ada banyak hikmah yang bisa diambil.
Allah Maha Baik...menimpakan sesuatu tidak diluar batas kemampuan hamba_Nya.
Semoga Allah limpahkan kesabaran pada kita semua dalam keyakinan di jalan_Nya.
Dan semoga semua yang terjadi segera berlalu...aamiin yaa mujiibassailiin.


Tasikmalaya, 27 Maret 2020

Jumat, 20 Maret 2020

TERUNTUK YANG PERNAH TERLUKA


TERUNTUK YANG PERNAH TERLUKA




Berterima kasihlah pada cinta
Karena cinta kamu mengenal dia
Karena cinta kamu mengenal apa itu perhatian
Karena cinta kamu mengerti apa itu kasih sayang
Karena cinta, kamu memahami apa arti berbagi dan kebersamaan


Berterima kasihlah pada luka
Karena luka telah mengajarkan
Untuk tak berharap lebih kepada selainNya
Karena luka kamu tahu arti cinta sesungguhnya
Karena luka kamu belajar untuk lebih mengenal DIA (Allah)

Berterima kasihlah pada dia
Karena dia, kamu mengenal keluarga
Karena dia, kamu mengenal teman-temannya
Karena dia, kamu mengenal dunia baru
Dan karena dia, kamu mengenal dunianya

Berterima kasihlah pada Allah
Karena Allah telah pertemukanmu dengan dia
Karena Allah telah mengenalkanmu dengan cinta
Dan karena Allah telah menguatkanmu dengan luka

Untuk yang pernah terluka...selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa
Bersabar dan bersyukurlah 😊😊😊


Tasikmalaya, 18 Maret 2020

Kamis, 20 Februari 2020

SABAR & SYUKUR




Bismillah


Rasanya..tak pernah habis terkikis, ketika bicara tentang sabar dan syukur. Selagi masih diberi hidup di dunia ini, sabar dan syukur patutlah menjadi menu wajib setiap waktu, meski dalam prakteknya dibutuhkan perjuangan dan tekad yang kuat.

Bukan tidak mungkin...ketika diri mencoba bersabar, ternyata tak bisa bersabar. Nyatanya...pada prakteknya dibutuhkan kesabaran untuk bisa dan terus belajar sabar. Bukanlah sabar jika masih ada dongkol, misuh-misuh, bibir manyun-manyun, jamedud, jubras jebris...ngageremet hate (Sunda beeet 😁😁) setiap kali diri berbenturan dengan kejadian yang tak sesuai harapan.

Yang padahal, diri sangat sadar, bahwa sabar menjadi bagian ikhtiar diri dari menghadapi segala permasalahan hidup. Selalu ada hikmah dari setiap sabar yang dijalani. Sabar adalah bagian dari ketenangan diri. Bagaimana bisa sabar bila hati tidak tenang. Sabar adalah harapan tertinggi pada Sang Maha Cinta. Bagaimana diri berharap akan limpahan cinta_Nya

Allah SWT berfirman:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: Ayat 153)

Begitu besarnya hikmah dari bersabar...yaitu adanya kebesertaan Allah bersama orang-orang sabar.
Namun pada faktanya...diri masih saja belum mampu sepenuhnya untuk bersabar 😌

Begitupun dengan kebersyukuran...rasanya, patutlah bersyukur, ketika diri bisa mengucap "alhamdulillah"...manakala mendapat segala nikmat dan karuniaNya yang tak terbatas...hmm
Namun semestinya...bukanlah kenikmatan yang membuat diri merasa senang dan bahagia saja yang patut diri syukuri, bisa jadi setiap hal yang menurut diri musibah adalah justru ada kenikmatan tersembunyi yang Allah hadirkan didalamnya hanya saja diri tak pernah tahu maksud sesungguhnya atas segala kejadian yang Allah hadirkan dalam hidup ini...maka hal itu pula patutlah dijadikan kebersyukuran.

Allah SWT berfirman:

عَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢١٦)

“...Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)

Apalah yang harus dikeluhkan?
Sebegitu tak terhitungnya nikmat Allah yang telah diri dapatkan, bahkan mulai dari saat masih dalam kandungan sang Bunda. Seringkali diri merasa, bahwa apa yang sesuai dengan keinginan diri adalah hal yang harus disyukuri dan merupakan nikmat dari Allah. Sementara ketika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan diri, maka yang keluar adalah keluhan demi keluhan dan dianggap sebagai musibah. Astaghfirullah 😌😢😢
Sejatinya dengan bersyukur, justru akan membuka pintu atau jalan untuk nikmat yang lain.

Allah SWT berfirman:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim: Ayat 7)

Apapun kejadian..yang telah Allah tetapkan, sudah semestinya patut juga diri syukuri. Setidaknya karena sampai detik ini, diri masih menikmati dunia...menghirup nafas dengan cuma-cuma dan jikapun memang ada hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, nyatanya diri mampu melaluinya.

Sabar dan syukur itu saling bertautan.
Semestinya mampu beriringan diterapkan dalam keseharian...semoga.
Yaa Allah...semoga diri termasuk orang yang sentiasa bersabar dan bersyukur akan segala karuniaMu...insyaaAllah.

Wallahu'alam bishshawab

Tasikmalaya, 20-02-2020

Rabu, 29 Januari 2020

Hidup Tak Selalu Mulus






HIDUP TAK SELALU MULUS

Dalam hidup...tak selalu berjalan mulus dan lurus
Ada kalanya tikungan tajam menunggu didepan
Turunan dan tanjakan terbentang dihadapan
Kadang harus berhenti sejenak
Lalu ambil nafas dan kembali bergerak

Ada beberapa hal yg membuat diri memendam amarah
Ada beberapa hal yg membuat diri merasa trauma
Dan ada beberapa hal yg membuat diri berpikir ulang

Butuh waktu untuk meredakan
Butuh waktu untuk menyesuaikan
Butuh waktu untuk melepaskan
Semuanya terjadi...biidznillah
Meski semua itu adalah bagian dari pilihan

Tak semua orang akan paham
Karena tak semua orang mesti tahu keadaan
Apa yang dirasakan
Meski mungkin ada persangkaan

Ada bagian episode yg bisa dibagi cerita dan belajar bersama oranglain
Dan ada bagian episode lain yg bisa dibagi berbisik dan bermanja hanya dengan Allah

Pergolakan batin...kekalutan
Menahan rasa...menyamarkan
Mengafirmasi diri...mensugesti diri
Jadi bagian dalam perjalanan

Saat orang lain sibuk berjuang bertemu dengan orang penting
Dan sebagian lagi sibuk bertemu Allah dalam kekhusyu'an
Saat itu ada juga sebagian yg masih sibuk bertemu dengan dirinya sendiri
Berbincang bahkan berdebat dengan dirinya sendiri



Tasikmalaya, 29 Januari 2020

Selasa, 28 Januari 2020

All About Bengkel Diri


All About Bengkel Diri




Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Haiii...jumpa lagi disini ya, setelah sekian lama absen.
hmmm...terakhir nulis kapan ya?! ah sudahlah lupakan...^^

Tak terasa bulan Januari di 2020 sudah hampir usai, dan kelas Bengkel Diri pun hampir usai.
Eh iya...apa itu Bengkel Diri?

Sedikit cerita tentang Bengkel Diri.
Saya sendiri tahu Bengkel Diri dari postingan teman di IG-nya. Saat itu saya langsung tanya-tanya apa itu Bengkel Diri.
Awalnya saya masih ragu-ragu, karena khawatir jadwal masuk kelasnya tabrakan dengan jam kerja. Rasanya kurang afdol kalau menyimak materi tidak pada saat jadwal kelas berlangsung dan kalaupun bisa disimak di luar jadwal masuk kelas, saya pikir takutnya malah nanti jadi malas, akhirnya peer numpuk.
Setelah merasa cukup dengan segala penjelasan teman, akhirnya...Bismillah saya putuskan untuk gabung dan mulai masuk kelas di Level 1 itu sekitar akhir bulan Agustus 2019.

Setiap perjalanan
Akan bermuara pada pulang
Dan lalu
Bagaimana pilihan kita untuk pulang
Apakah berharap pulang dengan selamat
Ataukah sebaliknya

Alhamdulillah....senang rasanya bisa gabung di Kelas Bengkel Diri ini. Setelah kurang lebih 4 bulan gabung dari mulai Level 1 sekarang berada di level 2, terasa sekali manfaatnya.
Saya merasa Bengkel Diri ini menjadi wadah untuk terus menimba ilmu dan terus bergerak, bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Terutama untuk saya pribadi yang benar-benar merasa fakir ilmu dan hanya punya waktu yang sedikit disela-sela kesibukkan sebagai karyawati perusahaan swasta. Secara kalau hari ahad, hampir waktunya berasa masih kurang kalaupun bisa hadir di sebuah kajian.

Subhanallah...bersama Bengkel Diri ini, saya benar-benar merasa sedang membengkel diri yang setelah sekian lama hidup dengan mengaku sebagai seorang Muslimah, tetapi ternyata belum bisa berprilaku layaknya seorang Muslimah sesuai syari'at Allah...astaghfirullah.
Mendapatkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat dari para fasilitator yang mumpuni sungguh jadi kejutan bagi saya. Banyak materi-materi yang nampol banget serasa ditampar bolbal, secara saya yang fakir ilmu ini, baru beberapa tahun terakhir ini meniti tertatih berhijrah menuju jalan pulang pada Allah Ta'ala.

Mulai dari Materi Dasar Islam...yang menggali apa itu potensi diri dan fitrah diri seseungguhnya sebagai hamba Allah.
Manajemen Emosi, bagaimana memanej emosi diri sebelum memanej emosi anak, dimana memang saya merasa emosi saya yang masih selalu naik turun, terlebih setelah segala episode hidup hitam putih yang dilalui.
Belum lagi materi Parenting...subhanallah
Saya yang sudah mempunyai anak gadis, merasa sungguh banyak tahap pengasuhan yang terlewati saat membesarkan anak.
Dan ada Kelas Psikologi...ini benar-benar jadi bahan penggalian mental illness saya
Kelas Jurnalistik dan Blogging...ini juga menarik, saya suka banget tulis menulis walau sekadar menumpahkan unek-unek, keresahan lewat sepenggal puisi mungkin atau quote-quote motivasi, lebih saya tujukan untuk diri saya pribadi.
Kelas Photography juga tidak kalah menarik...akhir-akhir ini saya lagi suka cekrak cekrek senja dan hal-hal yang menurut saya menarik.
Tahsin Club...masyaaAllah..makin menambah kecintaan untuk terus belajar membaca huruf hijahiya dengan baik dan benar. Saya masih belepotan dalam pelafalan makharijul huruf.
Ahh...pokoknya Bengkel Diri ini paket komplit beeet. Rasanya tak ingin ada pengakhiran di Kelas ini. Yaa Rabb...beri kesempatan hamba untuk terus menimba ilmu-ilmu_Mu...aamiin 😢😢

Yang paling menyenangkan juga, di kelas Bengkel Diri ini, saya bisa berjumpa dan bertambah sahabat-sahabat shalehah meski baru via media sosial....masyaaAllah tabarakallah
Apalagi para fasilitatornya juga yang masyaaAllah tabarakalah...terima kasih banyak untuk semua ilmu-ilmu yang telah ditransferkan. Semoga berbalas kebaikan yang lebih baik.
Saya juga sangat berharap, Bengkel Diri ini terus berlanjut menjadi lingkaran kebaikan yang semakin berkembang dan terus maju. Semoga Allah meridhoi...aamiin yaa Rabbal'alamiin.

Salam cinta dan hammasah 💓💓💓


Tasikmalaya, 28 Januari 2020