Sabtu, 25 April 2020

MEDSOS Ooohhh MEDSOS

Haaaiii
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillah

Tak terasa, sudah kesekian puluhnya aku menulis di blog ini, banyak hal yang aku tulis walaupun dari segi bahasa dan cara penyajian masih jauh dari sempurna. Secara aku menulis sekadar menumpahkan pikiran yang seringkali tak bisa dibendung dengan segala narasi pikiran yang terbentuk.
Dan aku bukan termasuk yang pandai dalam berkomunikasi juga, jadi kadang jadi minder untuk menuangkan kata-kata.

Baiklah...sudah pukul 22.07

Kita mulai bercerita tentang medsos.
Siapa sih yang tidak mengenal medsos atau sosmed sekarang ini?
Media Sosial dengan bermacam ragam aplikasi yang ditawarkan dan dengan peruntukannya masing-masing berbeda. Secara sejak aku kenal medsos, ada beberapa catatan tentang medsos itu sendiri. Ada banyak aplikasi medsos yang aku kenal, disini aku tak akan jelaskan secara detil aplikasi medsos yang aku tahu. Secara, referensinya belum aku punya.

Berikut listnya:

1. Facebook (FB)
2. Friendster
3. Foursquare
4. Wechat
5. Michat
6. Path
7. Instagram (IG)
8. Twitter

8 aplikasi tersebut diatas, semuanya sudah aku coba. Manfaat dan madharatnya sudah juga aku rasakan. Aku sendiri kenal medsos pertama kali saat kerja. Ya jujur saja...sebagai bagian dari golongan orang yang tidak begitu berlebih...masih bisa menikmati telpon umum pun, itu sudah sesuatu banget. Atau bisa memiliki telpon genggam masa itu, adalah sesuatu yang membuat aku merasa jadi prestisius gitu๐Ÿ˜„

Saat itu, medsos yang aku kenal pertama kali adalah Facebook atau lebih sering kita sebut singkat yaitu FB. Tapi saat itu, tidak serta merta aktif berinteraksi dalam FB, secara dunia kerja masih lebih butuh perhatian dan aku juga masih gaptek banget dan masih harus belajar berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, ide atau opini. Padahal kerjaku saat itu dibidang broadcast/peradioaan. Tapi masih saja aku merasa terganjal dalam urusan komunikasi. Dan pastinya belum didukung oleh alat penunjang yaitu hape, jadi untuk membuka aplikasi tersebut harus lewat komputer. Sementara pekerjaan saja masih menyita. Saking seringnya tak terjamah, bahkan beberapa kali harus ganti akun karena lupa password๐Ÿ˜„

Sampai akhirnya aku pindah kerja dan setidaknya ada fasilitas yang lebih baik, maka petualanganku di dunia internet pun bertambah. Hampir lama mengenal FB, lalu akhirnya mengenal aplikasi yang lain seperti Friendster, Foursquare, Path dan semua yang ada di list, meski usianya tidak semuanya berlangsung lama. Yang hampir bertahan sampai sekarang adalah FB, IG dan Twitter.

Semua aplikasi yang ada tentunya ada nilai plus minusnya. Selama aku menikmati fasilitas tersebut, tentu saja setelah melalui berbagai kejadian dan akhirnya banyak pertimbangan, ada hal-hal yang memang perlu untuk disortir, diperbaiki dan diminimalisir dampak dari penggunaan medsos ini. Pastinya ini berkaitan pula dengan perjalanan hijrahku, niat dan tujuan hidupku kedepannya.

Selalu seru kalau menyimak semua perkembangan dunia, termasuk di medsos. Bagaimana orang-orang berprilaku dalam menggunakan medsos, pastinya ini bisa kita ambil pelajaran apapun yang kita baca mengenai postingan mereka.
Sudah tentu, tiap orang punya caranya sendiri dalam bercerita atau memposting apa yang mereka mau. Secara aplikasi yang ada memang disiapkan untuk itu. Terlepas dari niat dan tujuan mereka. Pastinya ada pro kontra terkait apa yang orang-orang lakukan dalam bermedsos. Sebagian orang ada yang vocal terhadap pemerintah, mereka berani tampil untuk menyuarakan kebenaran yang bisa jadi sebenarnya ada yang merasa terwakili dengan postingan mereka yang vocal tersebut. Sebagian lagi, ada yang bernyali besar untuk speak up terkait kejadian tidak menyenangkan yang mereka alami, baik berawal dari dunia medsos dan lalu berlanjut ke real life. Ada sebagian pula yang menggunakan medsos sebagai sarana untuk menyalurkan hobinya, semisal fotography. Ada pula yang menjadikan medsos sebagai tempat sambat-sambat segala keresahan. Walau kadang kita temui juga mereka yang menggunakan medsos sebagai jalan untuk mengadu domba, menyebarkan berita-berita hoax yang tidak bertanggungjawab, menyebarkan kebencian hanya karena ada perbedaan pendapat atau beda pilihan. Saling serang dan perang opini, yang kadang bagi aku yang awam, hal tersebut memang agak miris saat membacanya.
Yang perlu diingat, kita tidak bisa menyetir atau mengatur apa yang orang-orang posting. Apalagi jika harus sesuai keinginan kita yang menjadi bagian penikmat medsos. Pastinya akan ada dampak dari apa yang terjadi dengan adanya respon dari yang lain misalnya. Banyak kejadian tak menyenangkan berawal dari cara respon orang-orang dalam bermedsos, setidaknya kita bisa mengambil pelajarannya jika kita merasa dampak apapun yang terjadi atas respon postingan tersebut ternyata melenceng dari jalur kebaikan.
Atau setidaknya, kita bisa memilih memilah, mana bagian-bagian yang bisa membuat kita merasa nyaman atau tidak. Dan tentu saja, berusaha menjaga dan mengendalikan diri agar bisa tetap berada di jalur kebaikan dan kebenaran, setidaknya demi kenyamanan hati dan kewarasan pikir ๐Ÿ˜Š.

Apapun pilihan kita dalam menggunakan sarana teknologi internet terutama medsos, tentunya nanti konsekuensinya akan kembali pada diri masing-masing. Semestinya, sebelum menggunakan medsos apapun, sebelum diri memposting atau mereply apapun postingan, perlu diri ingat tentang hadits yang satu ini.


 .ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ู‚َุงู„َ ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – « ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงู„ุขุฎِุฑِ ูَู„ْูŠَู‚ُู„ْ ุฎَูŠْุฑًุง ุฃَูˆْ ู„ِูŠَุตْู…ُุชْ

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau hendaklah ia diam.” (H.R. Bukhari)

Dan firman Allah yang juga menjelaskan,
ู…َุง ูŠَู„ْูِุธُ ู…ِู†ْ ู‚َูˆْู„ٍ ุฅِู„َّุง ู„َุฏَูŠْู‡ِ ุฑَู‚ِูŠุจٌ ุนَุชِูŠุฏٌ

Artinya: “Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS Qaf [50]: 18).

ูˆَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงْู„ุขุฎِุฑِ ูَู„ูŠَู€ู€ู‚ُู„ْ ุฎَู€ู€ู€ู€ูŠْุฑًุง ุฃَูˆْ ู„ِูŠَู€ุตู€ู€ู€ู…ُู€ู€ุชْ

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-saja

ูˆَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงْู„ุขุฎِุฑِ ูَู„ูŠَู€ู€ู‚ُู„ْ ุฎَู€ู€ู€ู€ูŠْุฑًุง ุฃَูˆْ ู„ِูŠَู€ุตู€ู€ู€ู…ُู€ู€ุชْ “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari]

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-saja
ูˆَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงْู„ุขุฎِุฑِ ูَู„ูŠَู€ู€ู‚ُู„ْ ุฎَู€ู€ู€ู€ูŠْุฑًุง ุฃَูˆْ ู„ِูŠَู€ุตู€ู€ู€ู…ُู€ู€ุชْ “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari]

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-saja
ูˆَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงْู„ุขุฎِุฑِ ูَู„ูŠَู€ู€ู‚ُู„ْ ุฎَู€ู€ู€ู€ูŠْุฑًุง ุฃَูˆْ ู„ِูŠَู€ุตู€ู€ู€ู…ُู€ู€ุชْ “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari]

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-saja
ูˆَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงْู„ุขุฎِุฑِ ูَู„ูŠَู€ู€ู‚ُู„ْ ุฎَู€ู€ู€ู€ูŠْุฑًุง ุฃَูˆْ ู„ِูŠَู€ุตู€ู€ู€ู…ُู€ู€ุชْ

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-sa
Subhanallah...yang terjadi, malah diri kadang kebablasan, saking seringnya keasikkan ketika berselancar di medsos, terlebih jika sudah ada lawan bicara, saling reply dalam postingan masing-masing. Dan padahal diri tahu, ada pertanggungjawaban di akhirat kelak atas apapun yang diri lakukan  di dunia...besar ataupun kecil termasuk urusan perkataan, baik lisan maupun berupa tulisan, dan Allah Maha Mengetahui sekecil apapun, baik yang tersembunyi ataupun yang terucap jelas.
Astaghfirullah ๐Ÿ˜Ÿ

Dan bismillah...selama bulan Ramadhan ini, aku berhenti dulu dari medsos yang akhir-akhir ini lebih intens aku sambangi (Twitter). Karena memang aku merasa terlalu banyak waktu tersita ketika berselancar di Twitter. Kadang bisa sampai larut malam asik bermain, entah sekadar membaca postingan orang-orang dan lalu mereply-nya hingga asik ngobrol, atau juga sengaja menumpahkan setiap kata yang asik menari-nari dikepalaku ๐Ÿ˜„.
Sementara itu, godaan yang sangat real adalah...ketika berinteraksi sesama rekan kerja di kantor. Tentunya ini jadi peer yang lumayan banget menantang. Karena intesitas bertemunya yang setiap hari kecuali Ahad, dan interaksinya yang lumayan padat selama hampir 9 jam. Pastinya akan banyak hal yang menjadi topik perbincangan. Entah tentang pekerjaan itu sendiri, hingga semua yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

Semoga Allah mampukan aku khususnya, untuk senantiasa menjaga lisan dan perbuatan dalam keseharian terutama dalam bermedsos....aamiin insyaaAllah.
Bismillah


Tasikmalaya, 25 April 2020


ูˆَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงْู„ุขุฎِุฑِ ูَู„ูŠَู€ู€ู‚ُู„ْ ุฎَู€ู€ู€ู€ูŠْุฑًุง ุฃَูˆْ ู„ِูŠَู€ุตู€ู€ู€ู…ُู€ู€ุชْ

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/72224/berkatalah-yang-baik-atau-diam-saja


15 komentar:

  1. Aamiin ya Allah....
    Memang kita harus bijak ya mba dalam bersosial media. Baiknya kita bisa menjadikan media sosial sebagai ladang dakwah ya. Menebarkan hal-hal positif agar setiap orang yang baca dan like pun bisa mendatangkan kebaikan. Dan menjadi ladang pahala untuk kita insyaallah ๐Ÿ˜Š

    BalasHapus
  2. Penting sekali menjaga diri dalam bersosial media. Termasuk manajemen waktu nya juga supaya kita tidak lupa waktu saat berselancar di media sosial. Terima kasih sudah diingatkan, mba

    BalasHapus
  3. Iyah medsos emang bikin kita lupa waktu, huhuu itu pe-er aku juga.. Makanya aku minimalisir keinginan buka hp dgn selalu bersama nakanak, krna mereka polisinyaa๐Ÿ˜… buka hp yg aman dan tenang, terutama utk BW adl saat dini hari spt ini haha

    BalasHapus
  4. Syahdian SofwanRabu, 10 Juni, 2020

    Benar sekali, belum semua pengguna medsos bijak memakai medsosnya, insyaAllah saya akan terus berbenah diri. Jazakillah remindernya ya.

    BalasHapus
  5. Bener banget sih ini..saya pernah challenge diri saya untuk seminggu gk buka sosmed (ig sih) dan hasilnya menenangkan jiwa banget๐Ÿคฃ

    BalasHapus
  6. Aamiin yaa Rabb.... Reminder jg bagi saya mbak... Memang kadang perlu lari sebentar dari medsos yg memang sudah terbukti sering menyita waktu apalagi klo yg di-scroll hal-hal yg kurang bermanfaat ;)

    BalasHapus
  7. YA Allah friendster jaman KU Smp lho mba jdi belum begitu sring2 pake

    BalasHapus
  8. Medsos emang kaya candu ya Mba ๐Ÿ˜…

    BalasHapus
  9. huhuu aku suka sering ter-distract klo udah scrolling medsos :(

    BalasHapus

  10. Aamiiin, bener mbaa, harus bijak dan disiplin manage diri biar ngga kebablasan hehe

    BalasHapus
  11. setuju mba, kita harus bijak dalam bersocial media, karena gak ketemu, hanya lewat pesan teks, setiap orang bebas meng-intrpetasikan- tulisan yang di post. kalo aku mba Biar gak kebablasan biasanya suami aku suka matiin wifi punya dia atau matiin lampu kalo misalkan udah malem wkwkwkw. kalo satu sama lain udah kelamaan pegang hape, pasti hape nya diambil. "Back to reality beb!" hahahah

    BalasHapus
  12. hihi, aku juga awalnya pake friendster ^^ beberapa akun sudah aku hapus jejaknya dari google, beberapa akun masih aku pertahankan (ada yang jarang dibuka, ada yang masih sering dibuka) :D lagi coba membuat pola waktu untuk buka medsos biar ga ganggu urusan domestik xD

    BalasHapus
  13. Aamiin Allahumma Aamiin... memang kalo dah sekali skroll medsos suka bikin lupa waktu ya ๐Ÿฅบ

    BalasHapus
  14. Medsos memang jadi pencuri waktu banget ya Mba. Niatnya cuma liat bentar, malah kebablasan berjam-jam

    BalasHapus