Sabtu, 30 Mei 2020

Istimewanya Silaturahmi di Masa Pandemi


Tak ada lagi pelukan
Tak ada lagi ciuman
Tak ada lagi erat jabat tangan
Tak ada lagi mudik-mudikan
Pandemi merubah segala tatanan kehidupan

Subhanallah..
Walhamdulillah
Tak lepas bibir ini mengucapkan kalimat dzikir
Karena hanya itulah yang bisa kita lakukan selepas segala ikhtiar atas pandemi tahun ini.

Alhamdulillah...Ramadhan telah berlalu, saatnya menyambut Bulan Syawal yang syahdu. Dengan segala haru biru yang bercampur sendu. Haru...karena akan berpisah dan berharap tahun depan bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan. Bahagia...karena telah tuntas melewati Ramadhan Kareem...Ramadhan penuh berkah
(belum tuntas bagi yang punya qodho shaum 😊). Bahagia...karena masih Allah beri waktu, kesempatan untuk menikmati gema takbir berkumandang di setiap Mesjid di penjuru Bumi. Bahagia...karena dimampukan menunaikan zakat fitrah penyempurna penutup amalan Ramadhan. Bahagia...Syawal telah tiba, saatnya berbuka, melapangkan dada dan meluaskan sabar. Karena di bulan inilah saatnya kita melenyapkan segala dendam...menuntaskan segala keresahan jiwa dengan saling maaf memaafkan.

Dalam firman Allah swt:

“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang (QS An-Nuur:22)”

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf :199)

Sadar atau tidak...saat kita berinteraksi, berkomunikasi dengan teman, saudara, kerabat dan sahabat, kata-kata terucap bisa jadi ada yang menyinggung perasaan. Walau mungkin tak mengungkap apa yang dirasa, tapi sejatinya manusia terkadang hanya bisa menelan apa yang sebenarnya dirasa.

Rasulullah SAW bersabda, 
“Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan. (HR Ath- Thabrani)”


Sabda Rasulullah SAW,
"Jika hari kiamat tiba terdengarlah suara panggilan “Manakah orang-orang yang suka mengampuni dosa sesama manusianya?” Datanglah kamu kepada Tuhan-mu dan terimalah pahala-pahalamu. Dan menjadi hak setiap muslim jika ia memaafkan kesalahan orang lain untuk masuk surga. (HR Adh-Dhahak dari Ibnu Abbas r.a.)"

Source: www.renunganislam.com

Syawal yang kerap kali kita isi dengan takbiran dan shalat Ied pada pagi hari di hari pertama, di masa pandemi ini agak berbeda. Istimewa memang...alih-alih ingin takbir keliling, ada pembatasan dalam berkelompok. Saat ingin menuangkan keharuan dengan berpelukan dan diiringi sedu sedan aliran airmata selepas shalat Ied. Kali ini, protokol kesehatan pun diberlakukan. Dimana pada saat shalat Ied pun dianjurkan untuk mengenakan masker dan menjaga jarak sebagai ikhtiar dari dampak Covid-19. Selain itu juga, dianjurkan tidak ada yang memaksakan untuk mudik. Berkunjung silaturahmi dengan sahabat dan kerabat...subhanallah.

Eiitsss....jangan dulu bersedih dan berkecil hati. Silaturahmi di jaman now apalagi di tengah pandemi ini, sudah pasti bisa lebih modern, canggih dan dipermudah. Cukup buka aplikasi, lalu saling sapa lewat layar ukuran segenggaman tangan atau layar seukuran TV 14 inch pun bisa dilakukan.

Hmmm...mungkin agak kurang afdol dan kurang sreg saat saling bermaafan dengan kerabat dan sahabat dari jarak yang tersambung lewat internet atau sambungan telephon. Qadarullah...apalah hendak dikata, semua dalam masa dan situasi yang tanpa kita harapkan dan bayangkan sebelumnya 😢
Langkah kaki dan bayangan diri yang biasanya di hari pertama berkunjung ke rumah saudara yang bisa disambangi dengan modal pulang pergi, kali ini cukup bersapa dan bermaafan lewat WA atau video call. Sudah dipastikan dengan saudara yang berjauhan beda pulau, itu sudah biasa. Dan bahasannya tidak jauh dari pandemi yang terjadi. Setidaknya, silaturahmi tetap terjalin karena ada komunikasi tanpa batas via hape. Apalagi sekarang video call sudah bisa di akses dengan lebih dari dua orang. Alhamdulillah...masih bisa bersua via hape. Tapi rasanya bahagia, setidaknya kita tahu masih pada sehat. Sementara saudara yang masih satu kota, alhamdulillah masih berjumpa muka dan masih bisa berkumpul sekejap dengan menikmati hidangan Lebaran ala kami 😊

Karena memanjangkan silaturahmi merupakan salah satu cara mewujudkan ukhuwah islamiyah selain juga membuat kerabat dan sahabat yang kita kunjungi atau kita sapa akan merasa senang, maka seharusnyalah kita terus menjaga silaturahmi.

Allah SWT berfirman sebagai berikut :

ٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-Mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan darinya pada Allah menciptakan isterinya : dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa’ : 1)

Ini membuktikan bahwa Allah memerintahkan kita untuk tetap menjaga hubungan silaturahmi apapun situasi dan kondisinya dan bagaimanapun caranya. Karena ada beberapa keutamaan dari menyambung dan menjaga silaturahmi, antara lain:

1. Dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizqinya

 “Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari)

2. Terhubung dengan Allah SWT

Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah SWT sebagaimana disebutkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, Rahim berdiri seraya berkata : ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman ; “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuska orang yang memutuskan engkau? Ia menjawab : iya. Dia berfirman : “itulah untukmu”

3. Penyebab masuk surga dan dijauhkan dari api neraka
   
“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturahmi)” (HR Bukhari dan Muslim)

4. Bentuk ketaatan kepada Allah SWT

    “dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisabnya yang buruk.” (QS. Ar-Ra’d : 21)

Sumber :
1. https://assajidin.com/2018/06/06/kumpulan-ayat-alquran-dan-hadist-nabi-betapa-dahsyat-berkah-silaturrahim/
2. https://www.google.com/amp/s/umroh.com/blog/hadits-tentang-silaturahmi/%3famp

Dimanapun kita berada, semoga silaturahmi selalu terjalin dan terjaga meski hanya via sosial media.
Dan semoga pandemi segera berlalu...aamiin insyaaAllah.


Tasikmalaya, 29 Mei 2020

16 komentar:

  1. Lebaran kali ini memang sangat istimewa ya mba..semoga keistimewaan ini cukup hanya tahun ini saja, semoga lebaran tahun depan sudah seperti sedia kala :"

    BalasHapus
  2. Setiap ujian datang bersaaman dgn Hikmahnya, semoga kita menjadi pribadi yang bnyk memanfaatkan waktu dgn menyambung silaturrahmi setelah ini

    BalasHapus
  3. Terimakasih teknologi utk kondisi ini kemajuan teknologi bermanfaat sekali ya Mba. Gak kebayang kalo Whatsapp blm bisa VideoCall sedihnya bakal berlipat2 :(

    BalasHapus
  4. Aamiin semoga silaturahmi kita selalu terjaga 😊

    BalasHapus
  5. Aamiin... insyaAllah ya mba.
    Tahun depan udah bisa ngumpul lagi kalau lebaran.

    BalasHapus
  6. aaamiiin, semoga silaturahim tetap terjaga dan tak putus doa ya mbak 🤗💛

    BalasHapus
  7. Semoga pandemi ini cepat berlalu y mba

    BalasHapus
  8. Semoga silaturahim terus terjaga meski di tengah wabah. Dan kita termasuk orang-orang yang beruntung. Aamiin. Tetap semangat! Peluk virtual 🤗

    BalasHapus
  9. Aamiiin, semoga bisa benar-benar saling memaafkan juga ya mba walaupun virtual.

    BalasHapus
  10. Aamiin yaa rahman nur rahim....

    BalasHapus
  11. Aamiin Allahumma Aamiin ❤️

    BalasHapus
  12. MasyaAllah, Begitu banyak keutamaan dari silaturahmi ya Mba.. Walau sekarang terbatas hanya digital, namun silaturahmi,saling menyapa, saling memaafkan tetaplah penting..

    BalasHapus