Jumat, 29 September 2017

Ruang Diri

Terkadang.....
Ada masa ketika datang ketidaknyamanan
Ada masa ketika datang kelalaian
Ada masa ketika datang kefuturan
Ada masa ketika datang kelelahan

Lelah bukan berarti tak Lillah
Lillah bukan berarti tak lelah
Luruskan niat, agar lelah menjadi Lillah

Bagaimana lalu harus memacu diri
Ketika ditempa, diuji jangan sampai hilang kendali
Meski ada bagian-bagian, dimana diri tak bisa mengerti
Maka bukan dengan banyak berpikir sendiri
Dan jika bagian diri tak bisa terkendali
Serahkan semua pada Ilahi Rabbi
Berdzikir dan introspeksi diri

#ruangdiri
#september2017

Rabu, 27 September 2017

Selesai Dengan Sendirinya

👤👤👤👤👤👤👤👤👤

*Manusia-manusia yang sudah "Selesai dengan dirinya sendiri".*

❓ Pernahkah anda melihat atau mengenal  seseorang yang ....

➖ Tetap sabar dan tenang saat mendapat *musibah*, dan
 ➖ Sama tenangnya saat mendapat *keberuntungan*,
➖ Tetap terkendali dan sabar saat diejek dan dicaci dan juga bersikap kalem saat disanjung,
➖ Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan / menjadi atasan dan juga menjadi bawahan,
➖ Bersedia makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di tenda pinggir jalan,
➖ Tidak sombong saat naik mobil mewah dan tidak minder saat naik bajaj atau bus umum.
➖ Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya dan tidak mengeluh saat jatuh miskin.
➖ Menggunakan sandang-pangan dan peralatan untuk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan mereknya.

👁 Mata mereka sudah tidak silau dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak pernik asesoris.

👍🏼 *MEREKA SUDAH LEBIH MEMILIH ESENSI.*

👥 Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi.

✅ Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang sudah "SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI".

👣 Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas,
tetapi JIWANYA sudah berada di 'ATAS KITA'.
Ego atau ke 'aku' annya sudah ditakluk-kan.

👉🏼 Buat mereka kehidupan diatas bumi sekedar peran-peran fana dari Sang Sutradara Agung yang mereka jalani.

👉🏼 Tampilan orang-orang seperti ini mungkin kurang seru atau kurang asik dalam pergaulan.

🤗 Tidak banyak orang-orang seperti ini.
*Tapi carilah...JADIKAN MEREKA SAHABAT.*

🙏🏻 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Kamis, 21 September 2017

Hijrah Menuju Kebaikan


COPAS from Yayasan Askar Kauny

Hidup itu tentang perpindahan. Seperti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang hijrah dari Mekah ke Madinah. Setiap muslim haruslah berpindah, dari kemunkaran menuju kebermanfaatan, dari keburukan menuju kebaikan, intinya berpindah menuju konteks kebenaran.

Apa-apa yang ada di dunia ini sesungguhnya terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah subhanahu wa ta'ala bagi orang-orang yang berakal. Maka, setiap jiwa muslim haruslah senantiasa berkaca, bercermin, introspeksi diri untuk menjadi orang yang lebih baik, menjadi versi muslim terbaik yang mengikuti sifat Rasulullah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Everybody is uniq. Allah subhanahu wa ta'ala memberikan kepada setiap hambaNya kemampuan disertai batasnya. Maka, setiap orang berhak memiliki caranya sendiri untuk terus memperbaiki diri, tergantung pada kemampuannya masing-masing. Tentunya harus tetap bertumbuh, hingga di akhir perjalanan akan terlihat grafik yang terus meningkat menjadi lebih baik.

Tak perlu jauh-jauh membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Terinspirasi boleh, tetapi jangan sampai menenggelamkan jati diri. Tak perlu menjadi lebih baik dibandingkan orang lain, cukup menjadi lebih baik dari diri di masa lalu. Sesungguhnya Allah akan bersama dengan orang-orang yang senantiasa 'berpindah' menjadi lebih baik.

#TahunBaru1439Hijriah #1Muharram1439H #TahunBaruIslam

Jumat, 15 September 2017

PULANG II


Kembali...menepi...
Perjalanan ini telah panjang dilalui
Melewati masa yang terindah
Berliku...berserak...berwarna...

Hari terlewati
Bahagia...gembira...tertawa berderai
Riang tanpa jeda
Berjumpa bersua...senda gurau...bercanda
Melangkah gagah tak terhalang
Menggebu...gelora bergejolak
Memburu...berlomba
Terlupa...terjerat kesenangan dunia

Wahai diri...
Waktu cepat berlalu
Akan datang masa yang tak diri tahu pasti
Dimana diri berada...saat masa itu datang tiba-tiba
Sudahkah bersiap untuk pulang ?
Apa yang akan diri bawa ?

Wahai diri...
Perjalananmu sampai dimana ?
Apa yang telah diri lakukan ?
Apa yang sudah diri dapatkan ?
Dari sekian jauh perjalanan...kesenangan...hura-hura...euphoria kehidupan dunia

Lelah...terkulai lemah
Tanpa daya...tangis berurai...tawa tercekat...bergetar
Mulut membisu kelu
Terhenyak...terdiam...hening

Wahai diri...
Pulang...pulanglah...
Allah memanggil lewat hati yang melihat KebenaranNya
Pulanglah selagi ada masa
Pintu taubatNya selalu terbuka
Meski tak terhitung dosa dipundak
Berlabuhlah dalam pelukan malamNya
Bersujudlah di tepian heningNya
Berdo'alah...lirih di setiap tangis

Biarkan kelam itu berlalu
Pulang menyongsong hari baru
Dan saat waktu itu tiba
Semoga Rahmat dan AmpunanNya menaungi di pintu akhirat

Aku pulang....

#september2017

Kamis, 14 September 2017

SyurgaMu...NerakaMu

Yaa Rabb...Syurga NerakaMu nyata adanya
Sebagaimana nyatanya ibadah dan maksiatku di pandanganMu
Dimanapun...kapanpun..Engkau melihat apa yang diri lakukan
Saat dalam kebersamaan atau saat dalam kesendirian
Tak ada sesuatu pun yang bisa diri sembunyikan
Yang terbersit dari pikiran atau hati ini
Yang terangan dari pikiran atau hati ini


Yaa Rabb...Syurga NerakaMu nyata adanya
Bahkan diri sadar akan segala kelemahan ini
Tapi terkadang diri angkuh untuk dekat KepadaMu
Seakan apa yang diri lakukan adalah kehendak sendiri
Ego diri begitu sempurna menyergap hati
Tak tahu diri berbangga diri atas segala yang dimiliki


Yaa Rabb...Syurga NerakaMu nyata adanya
Tapi sejauh mana kenyataan amalan yang diri lakukan
Kelak di akhirat, akan berlabuh dimana dengan amalan yang diri lakukan
Akankah berlabuh di SyurgaMu ataukah di NerakaMu ?


Sabtu, 09 September 2017

PULANG


PULANG

Malam..
Indahmu mana bila tanpa bintang
Yang terlihat hanya gelap pekat
Desir anginpun begitu mencekat
Gemercik air sayup terdengar
Hambar....tanpa irama indah

Malam...
Sendiri tak berarti sepi
Hanya rindu yang tersisa kini
Suatu saat "pulang" adalah bukan pilihan
Melainkan suatu keharusan tanpa menanti kesiapan

Malam...
Ku tatap cermin dipandangan mata
Berdiri kaku sekujur diri
Meraba-raba setiap inci
Titipan ini hanyalah bakal calon sebujur bangkai

Malam...
Berbekal apa diri ketika hendak "pulang"
Terpekur...tercenung di tepian malamNya
Menatap ke langitNya.

Malam...
Saat waktu berganti, masihkah kunikmati esok pagi
Ataukah sedetik berikutnya sudah tiada nafas lagi
Begitu tipis antara "pulang" dan "tinggal"
"pulang" pada Sang Maha Pecinta Sejati
atau "tinggal" kembali menikmati hari untuk lanjut memperbaiki diri

Malam...aku bersamamu kini