"Ntahlah...bagiku sunyi itu ketenangan dan kedamaian, jika aku harus memilih berteman, aku lbh suka berteman dengan alam"
"Knp? Apa kamu membenci kami...manusia?"
"Tidak...aku tidak membenci siapapun...alam tidak banyak berisik
kecuali jika ia terusik...alam itu apa adanya ia...tidak pernah
berpura-pura dan tidak bertopeng kepalsuan dlm memberi keindahannya π."
"Jadi maksudmu...manusia terlalu sering menampakkan topeng kepalsuannya drpd apa adanya?"
"Yupz...correctly...bisa jadi termasuk aku π"
"Hai syantiik...kamu tau gosip terbaru si fulanah?"
"Siapa?"
"Ituuuu..yg rumahnya paling ujung dr jalan ini, yg punya pacar baru."
"Jadi maksudmu...manusia terlalu sering menampakkan topeng kepalsuannya drpd apa adanya?"
"Yupz...correctly...bisa jadi termasuk aku π"
"Hai syantiik...kamu tau gosip terbaru si fulanah?"
"Siapa?"
"Ituuuu..yg rumahnya paling ujung dr jalan ini, yg punya pacar baru."
"Yang mana?....aku gak tau."
"Yaelaahhh...masa gak tau, makanya gahol cuuuy...ngendon mulu di kamar."
"Maaf ya zheyeeng..bukan aku gak gahol...aku jg kenal koq tetangga2 yg memang aku kenal, termasuk aku kenal kamu kaaan?!?!...terus, apa pentingnya jg buat aku harus tau gosip orang yg gak aku kenal, yg ada malah nambah dosa, ya kan?!?!? π"
"Hmmm...iya iya deeeh..kamu tuh yaaa π"
"Aku heran sama kamu?"
"Heran knp, apanya...memang, ada apa denganku?"
"Orang sepertimu, koq bisa-bisanya pernah jadi announcer di radio, suka nonton bola, motogp...itu kan tontonan yg berisik π―"
"Yaelaahhh...masa gak tau, makanya gahol cuuuy...ngendon mulu di kamar."
"Maaf ya zheyeeng..bukan aku gak gahol...aku jg kenal koq tetangga2 yg memang aku kenal, termasuk aku kenal kamu kaaan?!?!...terus, apa pentingnya jg buat aku harus tau gosip orang yg gak aku kenal, yg ada malah nambah dosa, ya kan?!?!? π"
"Hmmm...iya iya deeeh..kamu tuh yaaa π"
"Aku heran sama kamu?"
"Heran knp, apanya...memang, ada apa denganku?"
"Orang sepertimu, koq bisa-bisanya pernah jadi announcer di radio, suka nonton bola, motogp...itu kan tontonan yg berisik π―"
"Hahahaha...memang gak boleh ya aku jd announcer atau suka dengan bola
atau motogp? Aku pikir saat jd announcer radio, aku gak ketemu langsung
dengan audiens kan...cuap2 sendiri di ruang siaran, yang penting aku gak
di suruh jd emsi di lapangan terbuka yg bnyk orang, klo aku diminta jd
emsi, bisa-bisa persiapanku harus lebih lama say π.
Saat nonton bola atau motogp, aku kan gak harus berada di tempat
pertandingan, aku bisa nonton sendiri di rumah sambil makan cemilan
kesukaan, gak harus pula berisik, teriak-teriak salah2in pemain yg salah
oper bola atau salah tendang bola...simpel kan?!?! π"
"Apa kamu pernah jatuh cinta?"
"Pernah...apa orang seperti aku terlihat tidak pantas mencintai dan dicintai, begitukah?! π".
"Tidak...bukan begitu maksudku. Apa yang kamu lakukan saat jatuh cinta?"
"Apa kamu pernah jatuh cinta?"
"Pernah...apa orang seperti aku terlihat tidak pantas mencintai dan dicintai, begitukah?! π".
"Tidak...bukan begitu maksudku. Apa yang kamu lakukan saat jatuh cinta?"
"Mendo'akannya...yang terbaik untuknya π".
"Hanya itu?????"
"Jika ada kesempatan...aku katakan, jika tidak ada...yaaa aku diam...mendo'akannya π".
"Capek deh ah berteman sama kamu".
"Kenapa capek?...kita kan gak lari-larian π".
"Kamu banyak diamnya".
"Hanya itu?????"
"Jika ada kesempatan...aku katakan, jika tidak ada...yaaa aku diam...mendo'akannya π".
"Capek deh ah berteman sama kamu".
"Kenapa capek?...kita kan gak lari-larian π".
"Kamu banyak diamnya".
"Aku juga capek berteman sama kamu".
"Kenapa?...kita kan gak diam-diaman".
"Kamu banyak ngomongnya...aku capek dengernya π".
"Kamu tidak berdandan?"
"Tidak...aku tidak terlalu suka berdandan...kenapa? Ada yang salahkah jika tidak berdandan?"
"Ayolaah...wanita itu sewajarnya berdandan, pakai lipstik, blush on, eyeliner, shadow... biar terlihat lebih cantik lagi π".
"Kenapa?...kita kan gak diam-diaman".
"Kamu banyak ngomongnya...aku capek dengernya π".
"Kamu tidak berdandan?"
"Tidak...aku tidak terlalu suka berdandan...kenapa? Ada yang salahkah jika tidak berdandan?"
"Ayolaah...wanita itu sewajarnya berdandan, pakai lipstik, blush on, eyeliner, shadow... biar terlihat lebih cantik lagi π".
"Jika sudah terlihat lebih cantik?"
"Orang-orang akan memujimu...dan bisa saja banyak laki-laki yang tertarik kepadamu."
"Maaf...aku tidak butuh itu...orang memuji dan laki-laki yang tertarik hanya karena aku terlihat cantik dengan berdandan...itu tidak wajar dan hanya topeng kepalsuan bukan?!?! π."
"Hmmm...tidak semua seperti itu juga say π"
"Baiklah...tidak semua begitu...dan aku...kelak juga akan berdandan...tapi hanya untuk suamiku π"
"Kamu mau tahu bagaimana rasanya ketika aku menjadi announcer radio?"
"Ya itu dia...aku penasaran, bagaimana rasanya makhluk sepertimu menjadi announcer radio π...menyenangkankah?"
"Hmmm...sangat menyenangkan dan menegangkan π."
"Orang-orang akan memujimu...dan bisa saja banyak laki-laki yang tertarik kepadamu."
"Maaf...aku tidak butuh itu...orang memuji dan laki-laki yang tertarik hanya karena aku terlihat cantik dengan berdandan...itu tidak wajar dan hanya topeng kepalsuan bukan?!?! π."
"Hmmm...tidak semua seperti itu juga say π"
"Baiklah...tidak semua begitu...dan aku...kelak juga akan berdandan...tapi hanya untuk suamiku π"
"Kamu mau tahu bagaimana rasanya ketika aku menjadi announcer radio?"
"Ya itu dia...aku penasaran, bagaimana rasanya makhluk sepertimu menjadi announcer radio π...menyenangkankah?"
"Hmmm...sangat menyenangkan dan menegangkan π."
"Koq bisa? Bukankah kamu menikmatinya, hingga bertahan sampai 5 tahun lamanya?! π―"
"Aku menikmati apa yang sebaliknya dari pekerjaanku sebagai announcer, dibelakang layar. Tapi ketika jadwal siaranku tiba...seketika ketegangan itu menyergap ke sekujur tubuhku. Aaah...aku harus mempersiapkan diri jauh sebelum tiba waktunya. Menyiapkan narasi kata demi kata yang harus aku susun untuk didengarkan audiens agar menarik, enak disimak dan tidak monoton."
"Sampai seperti itukah? Mungkin sih kamunya yang terlalu mendramatisir keadaan."
"Mungkin...bisa jadi aku terlalu terpengaruh pada sikap ketakutanku sendiri...takut tidak ada yang mendengarkan, lalu mematikan radionya...kan kasihan radionya ππ".
"π π π "
"Heiiii...apa yang kamu lakukan diatas atap sana?"
"Aku sedang menikmati bintang."
"Hmmm...boleh aku ikut menikmati?"
"Aku menikmati apa yang sebaliknya dari pekerjaanku sebagai announcer, dibelakang layar. Tapi ketika jadwal siaranku tiba...seketika ketegangan itu menyergap ke sekujur tubuhku. Aaah...aku harus mempersiapkan diri jauh sebelum tiba waktunya. Menyiapkan narasi kata demi kata yang harus aku susun untuk didengarkan audiens agar menarik, enak disimak dan tidak monoton."
"Sampai seperti itukah? Mungkin sih kamunya yang terlalu mendramatisir keadaan."
"Mungkin...bisa jadi aku terlalu terpengaruh pada sikap ketakutanku sendiri...takut tidak ada yang mendengarkan, lalu mematikan radionya...kan kasihan radionya ππ".
"π π π "
"Heiiii...apa yang kamu lakukan diatas atap sana?"
"Aku sedang menikmati bintang."
"Hmmm...boleh aku ikut menikmati?"
"Tidak!"
"Kenapa?"
"Maaf....aku sedang ingin menikmatinya sendiri...saat aku sudah mulai merasa bosan, kamu boleh naik untuk menikmati bersamaku π."
"Baiklah...aku akan menunggu sampai kamu merasa bosan menikmatinya sendiri. Tapi kupastikan, kamu tidak akan pernah bosan untuk menikmati bintang sendirian sebagaimana biasanya π"
"Hmmm...sebenarnya aku membeli merk atau mengutamakan fungsi?"
"Hei, apa maksud gumamanmu itu?"
"Ah tidak...aku hanya bertanya sendiri, sebenarnya selama ini aku membeli barang yang aku butuhkan itu membeli merk ataukah membeli fungsi."
"Kenapa?"
"Maaf....aku sedang ingin menikmatinya sendiri...saat aku sudah mulai merasa bosan, kamu boleh naik untuk menikmati bersamaku π."
"Baiklah...aku akan menunggu sampai kamu merasa bosan menikmatinya sendiri. Tapi kupastikan, kamu tidak akan pernah bosan untuk menikmati bintang sendirian sebagaimana biasanya π"
"Hmmm...sebenarnya aku membeli merk atau mengutamakan fungsi?"
"Hei, apa maksud gumamanmu itu?"
"Ah tidak...aku hanya bertanya sendiri, sebenarnya selama ini aku membeli barang yang aku butuhkan itu membeli merk ataukah membeli fungsi."
"Kamu ini...ada-ada saja pikirannya."
"Lah apa aku salah berpikir begitu? Aku hanya mencoba berpikir realita, selama ini aku membeli barang-barang yang aku butuhkan apakah membeli merk demi gengsi ataukah membeli karena butuh dan sesuai fungsi."
"Yang pasti jika kamu bermaksud membeli barang, sesuaikanlah dengan kebutuhan dan budget yang kamu punya. Bukankah selama ini prinsip hidup kamu begitu? π"
"Ah iya...memang begitu...terima kasih telah mengingatkan aku π"
"Ini sih kamu ngetest aku...yaa kaaan?!?!?!"
πππ
"Lah apa aku salah berpikir begitu? Aku hanya mencoba berpikir realita, selama ini aku membeli barang-barang yang aku butuhkan apakah membeli merk demi gengsi ataukah membeli karena butuh dan sesuai fungsi."
"Yang pasti jika kamu bermaksud membeli barang, sesuaikanlah dengan kebutuhan dan budget yang kamu punya. Bukankah selama ini prinsip hidup kamu begitu? π"
"Ah iya...memang begitu...terima kasih telah mengingatkan aku π"
"Ini sih kamu ngetest aku...yaa kaaan?!?!?!"
πππ
"Apa ketakutan terbesarmu saat kematian menjemputmu?"
"Aku takut ketika kematian menjemputku...aku meninggalkan anak-anakku kelak dalam kefakiran akhlak dan agamanya π’."
"R U okay?"
"Hmmm....yaaa..i am okay but just a little π..why?!"
"Okeee...i am worried about u...a little too π...kamu apakan wall fb-mu zheyeng?π"
"Aku takut ketika kematian menjemputku...aku meninggalkan anak-anakku kelak dalam kefakiran akhlak dan agamanya π’."
"R U okay?"
"Hmmm....yaaa..i am okay but just a little π..why?!"
"Okeee...i am worried about u...a little too π...kamu apakan wall fb-mu zheyeng?π"
"Kenapa? Apa kamu merasa terganggu?"
"Tidak...aku sekadar bertanya."
"Entahlah...terlalu banyak kata-kata yang bermain-main dibenak dan pikiranku...apa kamu bisa menolongku?"
"Maksudmu...mengusir kata-kata yang kini sedang bermain-main dibenak dan pikiranmu?...yang benar saja haaiiii!!...aku bisa apa coba?!?!"
"Naaah...exactly...aku bisa apa coba? Aku tak bisa mengusirnya dan tak berniat juga untuk mengusirnya apalagi melawannya. Aku hanya bisa menuangkannya lewat tulisan-tulisanku ini di wall fb-ku bukan wall fb orang lain kan?!?!?! ππ"
"Cobalah kamu punya pacar...biar banyak cerita π"
"Tak punya pacarpun aku selalu punya cerita...hanya saja bagiku, tak perlu semuanya diceritakan. Lagipula, kamu seperti hendak menjerumuskan aku."
"Menjerumuskan bagaimana?"
"Tidak...aku sekadar bertanya."
"Entahlah...terlalu banyak kata-kata yang bermain-main dibenak dan pikiranku...apa kamu bisa menolongku?"
"Maksudmu...mengusir kata-kata yang kini sedang bermain-main dibenak dan pikiranmu?...yang benar saja haaiiii!!...aku bisa apa coba?!?!"
"Naaah...exactly...aku bisa apa coba? Aku tak bisa mengusirnya dan tak berniat juga untuk mengusirnya apalagi melawannya. Aku hanya bisa menuangkannya lewat tulisan-tulisanku ini di wall fb-ku bukan wall fb orang lain kan?!?!?! ππ"
"Cobalah kamu punya pacar...biar banyak cerita π"
"Tak punya pacarpun aku selalu punya cerita...hanya saja bagiku, tak perlu semuanya diceritakan. Lagipula, kamu seperti hendak menjerumuskan aku."
"Menjerumuskan bagaimana?"
"Itu tadi...menyuruhku punya pacar π"
"Becandalaaah...hehehehe."
"Hmmm...becanda yang sewajarnya. Aku lagi sensi."
"Okeeeey...i am sorry ππ"
"Jadiiii...orang yang overthinking itu enak gak sih?"
"Ya enggaklaah..."
"Enak kelleeees...kan jadi banyak keluar narasi untuk cerita-cerita, seperti yang biasa kamu lakukan...ditumpahkan lewat tulisan-tulisan gitu."
"Capek tauuuu...itu menyita waktu tidurku. Kamu tahu, saat rasa kantuk datang dan aku hendak terlelap, tetiba beribu kata-kata menyerbuku dan aku tidak bisa mengusirnya dari benak dan pikiranku. Tanganku bergerak cepat pada handpone-ku karena aku takut, saat aku lengah sedikit, narasi yang sudah tersusun rapih dipikiranku akan hilang begitu saja dan biasanya tidak bisa diremind...hufffh π₯π₯"
"Ooowhhh....jadi seperti itu ya?!?!? π
"Becandalaaah...hehehehe."
"Hmmm...becanda yang sewajarnya. Aku lagi sensi."
"Okeeeey...i am sorry ππ"
"Jadiiii...orang yang overthinking itu enak gak sih?"
"Ya enggaklaah..."
"Enak kelleeees...kan jadi banyak keluar narasi untuk cerita-cerita, seperti yang biasa kamu lakukan...ditumpahkan lewat tulisan-tulisan gitu."
"Capek tauuuu...itu menyita waktu tidurku. Kamu tahu, saat rasa kantuk datang dan aku hendak terlelap, tetiba beribu kata-kata menyerbuku dan aku tidak bisa mengusirnya dari benak dan pikiranku. Tanganku bergerak cepat pada handpone-ku karena aku takut, saat aku lengah sedikit, narasi yang sudah tersusun rapih dipikiranku akan hilang begitu saja dan biasanya tidak bisa diremind...hufffh π₯π₯"
"Ooowhhh....jadi seperti itu ya?!?!? π
salam kenal mba :)
BalasHapussalam kenal kembali β€
Hapusπ
BalasHapusHaloo salam kenal mba. Sama kita mba. Sama2 introvert π₯°
BalasHapussalam kenal kembali mbak π
HapusAku pun merasa introvert mba, tapi orang kira aku ekstovert
BalasHapusIntrovert rasa extrovert? π
HapusKadang...ketika berada dilingkungan yg membuat kita nyaman, sifat extrovert bisa saja keluar dengan sendirinya...cmiiwπ
Saya ambivert mba, jadi tau rasanya jadi keduanya. Makasih udah share
BalasHapusMasyaaAllah tabarakallah...mksh jg mba udh mampir ππ
HapusSalam kenal mba π
BalasHapusSalam kenal kembali π
Hapushehehe... sy juga cenderung introvert mbak..
BalasHapusBarakallah mba π
HapusSalam kenal mbaaakkk
BalasHapusSalam kenal kembali π
Hapussetiap test aku ternyata introvert, padahal orang nyangkanya ekstrovert, memang ternyata kalau dilihat aku lebih punya energi positif ketika menyendiri, nice sharing mba :)
BalasHapusbarakallah mbaπ...setelah di keramaian, menyendiri bisa jd hal yg paling dicari, krna menyenangkan dan menentramkan diriππ
HapusAku introvert plus melankolis sempurna hihi lengkap.. kamar adalah tempat berkarya ternyaman..
BalasHapusbarakallaah...π₯°
Hapuskamar adalah tempat ternyaman untuk ngumpet dr keramaian, keberisikan dan kebisingan π€
MasyaaAllah. Salam kenal mbaππ
BalasHapusnice writing mba :)
BalasHapusSalam introvert mba π€
BalasHapussalam kenal kembali mba Dian
BalasHapustq mba annisa
salam introvert jg mba ivayana
mksh sudah mampir
semangat nge-blog semua π€ππͺπͺπͺ
Jadi kepikiran, apakah selama ini aku introvert juga ? ππ
BalasHapusMba bisa coba lihat dr bbrpa hal, misal
HapusSaya seorang:
1. Perenung & pemikir
2. Merasa nyaman dgn menyendiri dan mengerjakan hal2 sendirian
3. Lebih cenderung mengenal sedikit orang
4. Sering menghabiskan bnyk waktu dgn bnyk berpikir, tdk segera bertindak nyata
5. Senang bermain dgn ide dan imajinasi
ππ
Salam kenal mba..π
BalasHapusSalam kenal kembali π
Hapushihi lucu mbaa suka dehh sama kumpulan dongengnya, bisa jadi ide buat update blog nih dengan isian dongeng seperti ini
BalasHapushahaha...saya aja suka senyum2 sendiri klo baca lg
Hapusapa aja isi yg ada di kepala, dituangin aja sekenanya...seenak pd akhirnya, sampe kepala berasa plooong π
Akupun kaum introvert juga hihiww salam kenal mba πππ
BalasHapusSalam kenal jg mbaπ
HapusKaum unik kita...kadang ada yg bilang ansos hnya krna ketidaktauannya...santuy aj ya mbaππ
Aku pun jg introvert mba..yg lebih suka kesunyian dan berdialog sendiri π π
BalasHapusSalam kenal mba
Lebih suka kesunyian tpi tak berarti kesepian ya mba ππ
HapusSalam kenal balik π
Wahh... keren sharingnya
BalasHapusterima kasih sudah mampir ππ
HapusSalam kenal mba.. Dari aku yg juga introvert π
BalasHapusSalam kenal lg mbaπ
HapusLucu banget tulisannya hihi
BalasHapusπ€
Hapus