Senin, 19 November 2018

Menikah adalah Ibadah

Bismillah

Menikah belum tentu jadi jalan keluar terbaik dari keruwetan hidup yang para jomblo alami atau bagi para pemuja cinta.

Meskipun menikah adalah bagian dari ibadah dan sunnah Rasul sebagaimana hadist yang séring kita dengar bahwa "siapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia mencintaiku", lalu tidak berarti yang belum menikah harus buru-buru menikah.

Menikah perlu persiapan lahir batin, mental spiritual pun dari segi material. Tentang persiapan dari segi material, ini tidak berarti bahwa menikah harus mewah serba waaah.

Karena esensi menikah adalah ibadah, maka menikah itu butuh ilmu. Saat akan mempersiapkan pernikahan bahkan dalam perjalanan setelah pernikahan. Agar perjalanan ibadah yang kita lalui dalam proses menuju pernikahan dan dalam perjalanan setelah pernikahan, sesuai dengan tuntunan Allaah, berlimpah berkah serta ridho_Nya. Kalau menikah sekedar menikah...maaf, seperti kucing pun bisa.

Lalu bagaimana jika sudah jatuh cinta, apakah harus segera menikah ? 😁

Siapa sih yang tidak pernah merasakan jatuh cinta ?
Cinta itu fitrah manusia, bagian terkecil dari rasa, perasaan yang Allaah anugerahkan pada hamba_Nya, 1% bagian dari Rahmah yang Allaah miliki.
Kita tidak bisa memilih untuk jatuh cinta pada siapa, tapi kita bisa memilih untuk mengendalikan cinta yang kita rasakan dengan cara elegan yang Allaah ridhoi.

Tapi jika hanya dengan jatuh cinta lalu harus buru-buru menikah, rasanya terlalu berlebihan, kecuali jika memang sudah ada calonnya dan telah melakukan penjajakan sebelumnya, rasanya tidak elok juga jika di biarkan terlalu lama beriringan.
Dan kita juga tidak bisa memaksa orang lain untuk segera menikah hanya karena umur sudah melebihi dari syarat usia menikah. Karena sebaik apapun persiapan kita untuk menikah atau sebesar apapun hasrat kita untuk menikah, jika Allaah belum menghendaki terjadi, maka waktu itupun belum akan tiba.

Pada akhirnya, apapun statusnya, menikah atau belum menikah atau sudah pernah menikah tak perlu jadi perdebatan, apalagi jadi olok-olok. Dan apapun statusnya, jadikan bagian dari motivasi untuk lebih mendekat dan terus mendekat pada Allaah.

Aahhh...bicara tentang menikah...ibadah...rasanya diri ini malu pada mereka yang lebih mumpuni keilmuannya. Malu pada Allaah dimana diri ini hanya bisa berteori dan beretorika tentang ibadah apapun bentuknya karena belum tentu pada prakteknya, diri ini mampu untuk mengamalkannya dengan baik dan benar.

Yaa Rahman Yaa Ghafururahiiim...Semoga Allaah ampunkan segala khilaf dan salah serta senantiasa melimpahkan Rahman Rahim, taufik dan hidayah_Nya pada kita, agar senantiasa berjalan, melangkah di jalan Kebenaran dan Kebaikan_Nya...aamiin yaa mujib.

Wallahu'alam bishshowab