Selasa, 29 Agustus 2017

Hari Perhitungan


Terhenyak saat membaca hadits di atas...muhasabah diri, hingga umur sekarang, apa saja yang sudah diri lakukan dengan tubuh ini yang mencari ilmu, yang menjemput rezeki, yang berlelah-lelah pulang pergi, mondar mandir, hilir mudik, kesana kemari. yang terkadang terlontar keluh kesah, keresahan, kegalauan di tengah kegembiraan, kebahagiaan, kesenangan, nikmat dan karunia yang didapat.

Yaa Rabb...sungguh diri ini termasuk orang yang merugi, jika waktu yang Engkau sediakan sampai detik ini digunakan untuk hal yang tak bermanfaat yang malah bisa jadi justru mengundang maksiat terhadap_Mu.

Jatah umur yang Engkau beri dari sejak baligh sudah diri gunakan untuk apa ?
Sekian tahun sudah masa dilewati sejak baligh, berapa tahun yang diri gunakan untuk berjalan dalam Kebaikan dan Kebenaran_Mu dan berapa tahun yang diri gunakan dalam hal amalan yang justru mengundang ketidakridhoan_Mu...apakah sebanding atau justru lebih besar maksiatkah daripada amalan ibadah ?
Bisa jadi justru lebih besar timbangan maksiat....astaghfirullah ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Ilmu yang didapat apakah lebih besar manfaat ataukah mudharatnya ?
Ilmu yang didapat apakah digunakan di jalan Kebaikan dan Kebenaran_Mu ataukah sebaliknya ?
Ilmu yang didapat apakah membuat orang sekitar merasa aman nyaman ataukah justru bahaya ketika bersama diri ?

Harta yang didapat selama ini, darimana kah sumbernya ? Halal ataukah haram ?
Materi yang dimiliki sudah diri habiskan untuk apa, ke arah mana , dibelanjakan kemana, pada jalan Kebaikan dan Kebenaran_Mu atau sebaliknya ?

Lalu tubuh ini ketika merasakan kelelahan, lelah karena apa, lelah digunakan untuk apa ?
Dibawa kemana tubuh ini ketika dalam keadaan sehat ?
Melangkah kemana kaki ini ketika dalam keadaan utuh ?
Dipakai di jalan mana kedua mata, telinga, tangan dan bibir ini ?

Sungguh, saat ini lidah terasa kelu ketika pertanyaan-pertanyaan diatas terbersit dan tertulis.
Bisa saja saat ini diri menjawab bahwa sekian tahun aku melakukan ini itu, ibadahku ini, maksiatku ini.
Tapi sungguh, bahkan diri berpikir, catatan mana yang lebih berat dari setiap amalan yang diri lakukan. Bisa jadi amalan maksiat yang lebih banyak...astaghfirullah...astaghfirullah...astaghfirullahal'adzim wa atubu ilaih ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ 

Kelak saat Hari Penghisaban, bibir ini terkunci dan yang menjadi saksi adalah anggota tubuh yang lain. Dan catatan-catatan amalan pun dibukakan. Buku raport akan diberikan dari arah mana, kanan kah atau kiri ?
Sungguh yaa Rabb...diri ini hanya pendosa yang mengharap Ampunan dan Rahmat_Mu atas segala dosa-dosa, yang sengaja atau tak sengaja, yang besar atau yang besar sekali, yang nampak atau yang tersembunyi.
Dan sungguh yaa Rabb...tuntun senantiasa hati ini agar selalu melangkah ke arah jalan Kebaikan dan Kebenaran_Mu...jangan biarkan diri sendiri menjalani hidup di dunia ini tanpa tuntunan_Mu, tanpa bimbingan_Mu.

 
 ูŠَุง ู…ُู‚َู„ِّุจَ ุงู„ْู‚ُู„ُูˆุจِ ุซَุจِّุชْ ู‚َู„ْุจِูŠ ุนَู„َู‰ ุฏِูŠู†ِูƒَ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุทَุงุนَุชِูƒَ
 
YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIKA WA ‘ALAA THOO’ATHIK.
 
" Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu."

Aamiin yaa mujibas saailiin...


 

Senin, 28 Agustus 2017

Dalam PencarianMu - part 2

Cinta ini apa ketika kurasa
Ia hadir serta merta dalam jejak pencarian
Jeda itu membawaku menetap disini...dicinta_Mu.

Bergetar...apa debar ini indah bila tak mengenal_Mu ?
Bersama jejak masa lalu, ingin ku kutitip seluruh rasa yang ada yang pernah kurasa
Berikan ia pada jiwa yang juga dalam pencarian cinta_Mu.

Waktu tak memintaku untuk kembali
Dan pasti tak bisa kembali
Masa lalu tak kan pernah berubah tapi ia akan bisa lagi terulang.

Kini... Jangan biarkan aku dalam ketidaktahuan akan cinta_Mu
Rangkul aku...ajari aku akan cinta_Mu
Ajari aku cara mencintai_Mu dalam keterbatasanku.

Cinta ini apa ketika kurasa
Menetap...berharap...bersama cinta_Mu

Sabtu, 26 Agustus 2017

Dia Merasakan Hal Yang Sama 'Gak Yaaa ?!?!?!

Kalau aku ingat dia, apakah dia juga merasakan hal yang sama, ingat aku ? ...hmmm...belum tentu
Kalau aku rindu dia, apakah dia juga merasakan hal yang sama, rindui aku ?...belum tentu juga
Dan kalau aku mimpi tentang dia, apakah dia juga merasakan hal yang sama, mimpi tentang aku ?....yeeeee...ngarep.com ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Pembukaan yang kesannya agak lebay ya, tapi pasti deh pernah merasakan hal seperti di atas, bertanya-tanya sendiri saat diri lagi tertarik sama seseorang...hayooooo...ngaku aja deeh ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Aduuuuh...pliiiisssss deh jangan lebay ( kayak lirik lagu ya...hehehe )
Hellooooowww...kemana aja kamu say, hari gini masih ikut-ikutan jalannya syaiton.
Udah deeeeh, jangan capek mikirin orang lain yang belum tentu juga mikirin kamu dan belum tentu juga halal buat kamu.
Tapi kan aku tetiba aja kepikiran dia, terlintas begitu aja dan kenapa juga coba bisa mimpi tentang dia...itulah bisikannya syaiton, cara-caranya syaiton memperdaya diri.

Syaiton itu tidak akan berhenti mengganggu dan menggoda manusia dengan cara apapun sampai hari kiamat dan hari kita dibangkitkan.
Godaannya bisa dari kanan kiri, depan belakang. ( Al A'raf : 14-17 )

 14. ู‚َุงู„َ ุฃَู†ْุธِุฑْู†ِูŠ ุฅِู„َู‰ ูŠَูˆْู…ِ ูŠُุจْุนَุซُูˆู†َ 
Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan".


15. ู‚َุงู„َ ุฅِู†َّูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ْู…ُู†ْุธَุฑِูŠู†َ 
Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."


16. ู‚َุงู„َ ูَุจِู…َุง ุฃَุบْูˆَูŠْุชَู†ِูŠ ู„ุฃู‚ْุนُุฏَู†َّ ู„َู‡ُู…ْ ุตِุฑَุงุทَูƒَ ุงู„ْู…ُุณْุชَู‚ِูŠู…َ 
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,


17. ุซُู…َّ ู„ุขุชِูŠَู†َّู‡ُู…ْ ู…ِู†ْ ุจَูŠْู†ِ ุฃَูŠْุฏِูŠู‡ِู…ْ ูˆَู…ِู†ْ ุฎَู„ْูِู‡ِู…ْ ูˆَุนَู†ْ ุฃَูŠْู…َุงู†ِู‡ِู…ْ ูˆَุนَู†ْ ุดَู…َุงุฆِู„ِู‡ِู…ْ ูˆَู„ุง ุชَุฌِุฏُ ุฃَูƒْุซَุฑَู‡ُู…ْ ุดَุงูƒِุฑِูŠู†َ 
kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat )

Apalagi kalau syaiton tahu tentang angan-angan diri....waah ini tuh udah jadi santapannya deh.

Waduuuh...ngeri juga...jadi apa nih yang harus aku lakukan ?
Buang semua angan-angan...lupakan dia atau siapapun yang kini sedang mengganggu pikiran diri...sebut satu nama yang sudah jelas Cinta Kasih Sayangnya, sudah jelas menginginkan keselamatan diri di dunia dan akhirat...satu nama itu DIA...Allah Ta'ala.
Perbanyak menyebut nama_Nya, tanamkan dalam hati dan pikiran diri, hanya nama_Nya.
Manakala terlintas nama yang lain, ingat DIA...perbanyak dzikir...Maa Fii Qalbi Ghairullah...istighfar. Hidupkan hati dengan diisi Asma-AsmaNya.
Bukankah ketika kamu merasakan jatuh cinta pada seseorang seringkali menyebut dan mengingat nama yang kamu cinta ?
Maka lakukanlah hal yang sama pada Allahu Rabbi...Allah Ta'ala.
Jatuh cintakanlah hatimu hanya pada_Nya yang senantiasa mengurus diri, mencukupi kebutuhan diri bahkan tanpa diri meminta.

Kelak diri akan kembali kepada yang punya diri ini, pemilik alam serta isinya. Dan ketika hari Perhitungan, Hari Pembalasan tak akan ada seorang pun dari mereka yang diri cintai akan menjadi pembela diri selain amalan-amalan yang diri lakukan karena kecintaan diri kepada Allah Ta'ala. Bahkan yang akan menjadi saksi diri ini adalah anggota tubuh sendiri. Maka perbanyaklah amalan-amalan kebaikan yang sesuai syari'at_Nya agar dicintai Allahu Rabbi Yaa Rahman Yaa Rahiim.

Wallahu'alam bishowab.


Kamis, 24 Agustus 2017

Majelis Pranikah Akhwat - Qalbun Salim part 2

┏๐Ÿ“ƒ๐Ÿ’ก━━━━━━━━━━━━┓
 *๐ŸŒธMAJELIS PRANIKAH AKHWAT*๐ŸŒธ
┗━━━━━━━━━━━━๐Ÿ“ƒ๐Ÿ’ก┛
๐Ÿ“† Rabu, 23 Agustus 2017
๐Ÿ‘ณ๐ŸปUstad Jajang Abu Azam
๐Ÿ“ Qalbun Salim (Manajemen Qalbu) Part 2
๐Ÿก Group WhatsApp Majelis Pranikah Akhwat

๐Ÿ’ž Prinsip Qalbun Salim :
1. Bahwa hidup adalah perpindahan dari satu masalah ke masalah yang lain.
2. Yang jadi masalah bukan masalahnya, tapi cara menyikapinya.
3. Masalah yg Allah timpakan kpd kita, sebetulnya Allah tidak menginginkan untuk kita menyelesaikan masalah itu sendiri, tapi Allah ingin agar kita meminta tolong kepada-Nya, supaya Allah memberikan pertolongan kpd kita.

๐Ÿ’ž Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
... ูˆَู…َู†ْ ูŠَุชَّู‚ِ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَุฌْุนَู„ْ ู„َู‡ُ ู…َุฎْุฑَุฌًุง.
ูˆَูŠَุฑْุฒُู‚ْู‡ُ ู…ِู†ْ ุญَูŠْุซُ ู„َุง ูŠَุญْุชَุณِุจُ ۚ ูˆَู…َู†ْ ูŠَุชَูˆَูƒَّู„ْ ุนَู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูَู‡ُูˆَ ุญَุณْุจُู‡ُ ۚ.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS. At-Talaq : 2-3)

๐Ÿ’ž Jadi Allah meminta kita untuk bertakwa juga bertawakal niscaya Allah akan memberikan kita pertolongan.
Yang bahaya ialah ketika kita tidak ditolong oleh Allah.
Sekecil apapun masalahnya, jika Allah tidak menolong maka akan menjadi masalah besar.
Namun sebesar apapun masalahnya, akan jadi mudah jika Allah menolongnya.

๐Ÿ’ž Penutup :
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :

ูˆَุงุณْุชَุนِูŠู†ُูˆุง ุจِุงู„ุตَّุจْุฑِ ูˆَุงู„ุตَّู„َุงุฉِ ۚ ูˆَุฅِู†َّู‡َุง ู„َูƒَุจِูŠุฑَุฉٌ ุฅِู„َّุง ุนَู„َู‰ ุงู„ْุฎَุงุดِุนِูŠู†َ

"Jadikanlah sabar & shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu' " (QS. Al-Baqarah:45)

Moderator : Yanti Permayanti
Disusun oleh : Annisa Nurlaila

•••┈••••○❁๐ŸŒธ๐ŸŒท๐ŸŒป๐ŸŒท๐ŸŒธ❁○••••┈•••

Majelis Pranikah Akhwat - Qalbun Salim part 1

┏๐Ÿ“ƒ๐Ÿ’ก━━━━━━━━━━━━┓
 *๐ŸŒธMAJELIS PRANIKAH AKHWAT*๐ŸŒธ
┗━━━━━━━━━━━━๐Ÿ“ƒ๐Ÿ’ก┛
๐Ÿ“† Rabu, 26 April 2017
๐Ÿ‘ณ๐ŸปUstad Jajang Abu Azam
๐Ÿ“ Qalbun Salim (Manajemen Qalbu) Part 1
๐Ÿก Group WhatsApp Majelis Pranikah Akhwat

๐Ÿ’ž Mengapa kita harus membahas tentang hati?
Karena hati merupakan bagian yang sangat penting dalam diri kita, dengan hati kita bisa lebih mendekat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

๐Ÿ’ž Namun apa hubungannya dengan jodoh?
Pasti ada yah.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nur ayat : 26
Artinya : Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Tentunya kita ingin kan memiliki pasangan yang baik, maka baikkanlah dulu diri kita, baikkanlah dulu diri kita.

๐Ÿ’ž Ada juga sebuah nasehat yang indah berbunyi :
*"Keindahan jiwamu menentukan keindahan belahan jiwamu"*

๐Ÿ’ž Berdasarkan pengalaman, berbicara hati maka tidak lepas dari keyakinan kita kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Kalau menurut imam Ghazali bahwa "Hati itu adalah Raja/pemimpin dan anggota tubuh yang lain itu pasukan/ tentaranya. Jika hati kita memutuskan A, maka tiap anggota tubuh kita yang lain akan melaksanakan perintahnya.

๐Ÿ’ž Dan kalau di rumus manajemen Qalbu, Aa Gym sering mengatakan "Teko mengeluarkan isi teko. Jika isinya air bening maka yang keluar juga air bening. Jika isinya air susu maka yg keluar juga air susu. Jika isinya air comberan maka yang keluar juga air comberan."
Jadi apa yg nampak keluar/muncul baik itu dalam perkataan, perbuatan, atau bahkan status di sosmed itu mencerminkan dan menggambarkan apa yang ada dalam hati kita.

๐Ÿ’ž Jadi harus berhati-hati dalam bersikap, bertutur kata, juga merespon sesuatu apapun, karena itu menunjukkan apa yang sesungguhnya ada dalam diri kita.
Jika kita merespon kejadian dengan sikap yang kalem, yang tenang, yang bisa memberikan kenyamanan dan memberi solusi, maka itu menunjukan bahwa hati kita itu hati yang baik.
Tapi sebaliknya jika respon spontan terhadap suatu kejadian, misalnya dengan marah, kecewa, mengeluh, tidak menyenangkan, bahkan membuat tidak nyaman baik bagi diri kita maupun bagi orang di sekeliling kita. Itu menunjukkan kualitas isi hatinya juga seperti itu (tidak baik).

๐Ÿ’ž Yang harus diperhatikan juga, apa yang ada di dalam hati itu tergantung dari apa yang masuk kedalamnya.
Jadi konsep yang pertama *apa yang keluar menggambarkan apa yang ada di dalamnya*
Konsep yang kedua *apa yang ada didalamnya ditentukan oleh apa yang masuk kedalamnya*
Maka isilah hati kita dengan hal-hal yang baik. Karena inilah yang akan menjadi vitamin-vitamin bagi hati kita agar hati kita senantiasa hidup, bersih, jernih, dan dapat memberikan respon yang baik.

๐Ÿ’ž Dalam keseharian, kita harus membiasakan diri mengisi hati kita dengan hal-hal yang baik, mungkin dulu hati kita kotor pernah diisi dengan hal-hal yang tidak baik. Tapi insya Allah jiga sekarang kita terus-menerus mengisi hati kita dengan hal yang baik maka lama-kelamaan yang kotor dalam hati kita akan keluar dan digantikan dengan hal-hal yang baik dan hati kita menjadi bersih.

๐Ÿ’ž Goal dari manajemen Qalbu ini :
*1. Memahami bagaimana isi hati kita, diri kita yang sesungguhnya.*
*2. Mengendalikan diri kita agar bisa memberikan respon yang baik sesuai dengan isi hati kita*

๐Ÿ’ž Penutup :
Jika kita ingin membuat lingkungan kita baik atau memperbaiki orang lain. Langkah pertama yang harus kita lakukan ialah membuat diri kita baik dulu. Karena nanti bonusnya Allah akan berikan hadiah, orang-orang disekeliling kita akan menjadi lebih baik.
Namun sebaliknya jika kita ingin memperbaiki orang lain, memperbaiki lingkungan sekitar kita. Tapi kita sendiri belum baik, yang ada bukan menjadi baik namun yang ada justru lebih buruk. Ibarat nya kita akan menyembuhkan orang lain, namun kita sendiri penyakitan. Yang ada orang lain bukan sembuh tapi justru tertular penyakit kita.

Moderator : Entin Sari Supartini
Disusun oleh : Annisa Nurlaila

•••┈••••○❁๐ŸŒธ๐ŸŒท๐ŸŒป๐ŸŒท๐ŸŒธ❁○••••┈•••

Selasa, 22 Agustus 2017

Dalam Pencarian

Biarkan jiwa berkelana
Mencari pengharapan sejatinya
Jika telah temukan, menetaplah disana
Dengan pengHambaan yang sesungguhnya.

Terlukanya rasa, maka luka itu jadi cerita duka
Batas diri ada, manakala dalam ruang hampa tanpa makna
Jiwa kosong tanpa menyongsong Sang Maha Penolong.

DIA lebih dari apa yang dicari
DIA lebih dari apa yang dinanti
DIA lebih dari apa yang didamba
DIA segalanya dalam segala upaya, rasa, makna dan do'a.

Terhapuskan kegundahan diri
Terhempaskan keresahan diri
Terlepaslah kerisauan hati
Terbukalah ketenangan jiwa.

Biarkan jiwa berkelana dalam pencarian penghambaan yang sesungguhnya.

Senja di Penghujung Hari



Senja itu...bukan hari terakhir kita bertemu, mungkin menjadi awal hari kita menempuh masa.
Menempuh apa yang seharusnya kita jalani.
๐Ÿ’“
Senja itu...temaram semburat jingga menampakkan keanggunannya, Keagungan Sang Pelukis Alam.
Kucoba memaknai kata demi kata yang terucap, menyentuh sesaat, meninggalkan jejak rasa.
Haruskah ku percaya ataukah hanya untuk ku pahami ?
๐Ÿ’“
Senja itu...di penghujung hari...menelisik batas kepahaman diri hingga melewati malam yang bertepi sepi.
Angin meniup lembut, menghempaskan sebuah tanya, hingga kemana diri hendak memahami.
๐Ÿ’“
Senja itu...pada ketika suara hati membuncah...aku ini hanya seorang pendosa yang masih berkelana mencari kebenaran hakiki dan cinta sejati.
Maka ketika rasa hanya menyisakan serangkai harapan yang tertinggal, sudah seharusnya kugantungkan harapan ini sepenuhnya pada Sang Maha Cinta.
๐Ÿ’“
Senja itu...di penghujung hari...maafkan telah mengusik ketenangan hari dan hatimu.
Semoga awal masa yang aku tempuh, bukanlah kesia-siaan harapan akan keRidhoan_Nya.
๐Ÿ’“
Semoga.....๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡

Sabtu, 05 Agustus 2017

ADA APA DENGAN SENDIRI ?

Assalamu'alaikum.. Apa kabar semua? mudah-mudahan semua dalam keadaan sehat. Sudah lama juga saya ga menulis di blog ini...hmm berapa lama ya..mau berhitung ? hitung aja sendiri ya..hehe . Ya sudah,kita ke intinya saja, mari kita coba mengupas mengenai judul yang tertulis di atas...ADA APA DENGAN SENDIRI ?

Qadarullah...sampai hari ini Allah masih kasih saya kesempatan belajar dalam "kesendirian"...bangga ya sendiri ? bukan bangga tapi apa ya...semacam rasa kebersyukuran dan saya rasa tak perlu bangga juga atas segala hal pencapaian karena apapun yang saya alami itu sudah tertulis di Lauhul Mahfudz atas Kehendak Allah jauh sebelum bumi dan langit diciptakan.

Ga tabu apa ngebahas tentang sendiri ? Apa sih yang jadi tabu di akhir zaman ini...semua sudah serba transparan...terbuka...terpampang nyata...cetar membahana ( pinjem istilahnya inces Syahrini nih ๐Ÿ˜€ )
Yupz bener kan, terpampang nyata mulai dari yang berpahala sampai yang mengundang dosa.

Dari awal sendiri lalu berdua lalu rame-rame terus sendiri lagi...banyak hal yang bisa saya ambil pelajaran dari semua yang saya alami.
Ceritanya ini mau berbagi ? Bukan juga.
Ataukah unek-unek diri gitcuh ? Bisa ya bisa tidak...mungkin sekedar mewakili yang masih sendiri ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

Pada yang masih sendiri, sok ada lucunya ketika setiap ketemu orang selalu bertanya "sendiri?"
Lah iya...kan memang keliatan sendiri, apa harus jadi amoeba dulu supaya bisa menjadi dua, tiga, empat, lima dstnya ? ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Ada juga yang bertanya, apa ga kepengen kayak orang lain yang punya pasangan ? Yaa elaaah...manusiawilah namanya juga manusia...rasa kepengen punya pasangan mah tentu ada, apa terus harus dipaksakan kepengen tersebut, sementara pasangannya belum ada...ga juga kaaan ๐Ÿ˜’๐Ÿ˜’

Apa ga pernah kenal laki-laki ? Waduuuuh....kebangetan deh...kenalan laki-laki mah sering dan mungkin juga banyak tuh...naah looooch ๐Ÿ˜‰...di tempat kerja, disekolah, di kampus juga banyak teman laki-laki..bahkan mungkin bisa jadi karena keseringan berinteraksi dengan laki-laki, ada yang terkontaminasi gayanya jadi kayak laki-laki....nah itumah aku pisan ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚....eh upsssh ๐Ÿ™Š๐Ÿ™Š

Nah terus kenapa atuuuh masih juga betah sendiri ? Ga punya teman ? Ga suka laki-laki ya ?
idiiih..yang benar aja atuh...tenaaaang...kaleeeem...masih normal kok ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ...dan teman mah alhamdulillah selalu bertambah.

Begini ya...bukan berarti yang sendiri itu sendirian, kesepian, tak bergaul macam banyak orang. Tak kenal laki-laki...tak suka laki-laki. Bukan tak punya teman atau sahabat. Bisa jadi cara bersosialisasinya memang berbeda.

Ada sebagian orang yang lebih nyaman bersosialisasi dengan cara intens datang dari rumah ke rumah. Mengakrabkan diri dengan orangtua atau keluarga besarnya. Dengan begitu berusaha memahami, betapa berarti sebuah keluarga lebih dari apapun.

Yaa kalau masih selalu sendiri...kesana kemari ga asiiiik doooong...Ga juga tuuuh...kan masih ada keluarga...teman...sahabat...bisa lewati waktu bersama mereka itu sudah merupakan hal yang harus selalu disyukuri apalagi kalau jadi pekerja. begitu sampai rumah, berasa ada yang lengkap setelah seharian diluar.

Kalau sendirinya karena masalah tak ada pasangan...apa harus selalu dipikirkan, dikeluhkan dan dipertanyakan...setiap penciptaanNya sudah pasti berpasangan hanya tinggal bagaimana cara kita untuk menemukan pasangannya masing-masing.
Apakah mau dengan cara yang Allah sukai ataukah dengan cara yang Allah murkai ?

Teruusssss...kapan berpasangan ?
๐Ÿ’งkapaan...kapaaaaan ๐Ÿ’ฆ ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜‰
insyaa Allah...setepatnya waktu yang Allah tunjukkan, yang Allah berikan...naah soalnya kapan, yang masih "sendiri" juga masih sering bertanya sama Allah...jadi baiknya kirimkan do'a terbaik saja untuk yang masih "sendiri"...kan ga perlu bayar ini ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

Jadi...ada apa dengan sendiri ?
Bagi sebagian lain yang sendiri mah ga ada apa-apa...tenang...anteng....kalem...tapi kadang bagi yang melihatnya yang geregetan, jahil bin usil terus mengusik, mana mau tahu yang lagi sendiri itu sedang berlembut hati ataukah sedang bertegang hati.
Hayooo...kalau sudah begitu tak perlu jadi bersandiwara terus pura-pura bersimpati dan berempati yaaaa....cukup bertenggang rasa saja ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

Jadi...ada apa dengan sendiri ?
Karena dengan sendiri itu bukan berarti sendirian dan kesepian.
Sendiri itu indah bila dijalan dengan ikhlas...biar Allah yang menyelesaikan kesendirian kita sampai tiba waktunya yang tepat menurut Allah.
Yang mesti kita lakukan adalah mengisi kesendirian dengan hal yang positif dan kebaikan-kebaikan yang Allah sukai serta menjaga hati dan diri dari hal-hal yang tidak disukai Allah. Yang mudah-mudahan memberi kebermanfaatan untuk diri sendiri terlebih bagi orang lain...aamiin yaa Rabb

ALhamdulillah kelar juga...mudah-mudahan manfaat bahasan kali ini.
Buat teman-teman jomblo...jadilah jofisa alias Jomblo Fisabilillah...
Laa tahzan...innallaaha ma'ana ๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡

Wassalamu'alaikum wr. wb